HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bantuan kemanusiaan bagi korban banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera hingga kini terus berdatangan. Sejumlah relawan dari berbagai daerah secara bertahap masuk ke lokasi bencana untuk menyalurkan bantuan secara langsung kepada warga terdampak.
Salah satu wilayah yang menjadi sasaran misi kemanusiaan adalah Kabupaten Aceh Tamiang, daerah hasil pemekaran Kabupaten Aceh Timur yang berada di perbatasan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Wilayah ini menjadi perhatian karena sejumlah desa terdampak cukup parah akibat bencana alam tersebut.
Relawan dari Ikatan Alumni Ilmu Komunikasi (Ilusi) Universitas Mercu Buana bersama Jejak Ilusi berhasil menembus beberapa desa meski menghadapi medan yang tidak mudah.
“Alhamdulillah misi kemanusiaan berjalan baik ke 3 desa dan 1 desa dengan total 10 dusun,” kata Arif Andiyatmoko, perwakilan relawan Ilusi Mercu Buana dan Jejak Ilusi dalam keteranagannya yang dikutip Holopis.com, Senin (22/12/2025).
Arif menjelaskan, tim relawan berhasil menghimpun dan menyalurkan sekitar 2 ton bantuan kepada warga terdampak banjir dan longsor. Bantuan tersebut disalurkan ke Desa Sunting, Desa Serba, dan Desa Ara di wilayah Aceh Tamiang.

Secara keseluruhan, bantuan menjangkau 763 kepala keluarga (KK) dengan total hampir 1.000 paket sembako serta 73 koli bantuan lainnya. Selain itu, masih terdapat 123 paket sembako dan kopi yang akan disalurkan ke salah satu pesantren di Kualasimpang, Aceh Tamiang.
“Masih tersisa 123 paket beserta kopi akan dibagikan ke pesantren di Kualasimpang, Aceh Tamiang, Insya Allah,” ujar Arif.
Tak hanya sembako, relawan juga menyalurkan susu dan makanan bayi, popok bayi, serta kebutuhan dasar lainnya. Bahkan, bantuan pangan siap saji sebanyak 3.000 porsi yang memiliki daya simpan hingga satu tahun turut disiapkan untuk memastikan kebutuhan korban terpenuhi dalam jangka panjang.
Aksi kemanusiaan ini menjadi bukti nyata solidaritas masyarakat dalam membantu sesama di tengah bencana alam.



