HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kodim 1714/Puncak Jaya, Papua Tengah menggelar penyuluhan kesehatan agar penyakit Infeksi Menular Seksual atau IMS dan HIV/AIDS. Tujuan penyuluhan Kesehatan itu tak menjangkit anggota dan keluarga Kodim 1714/PJ.
Penyuluhan kesehatan dengan Tema ‘Waspadai Penyakit Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS’ itu dilakukan kepada Anggota TNI, Persit, Kowad dan PNS di jajaran Kodam XVII/Cendrawasih. Kegiatan penyuluhan dilakukan di Aula Makodim 1714/PJ.
Komandan Kodim 1714/Puncak Jaya Letkol Inf Bagus Kurniawan menjelaskan penyakit IMS dan HIV/AIDS sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.
“Bisa menyebabkan kematian perlahan bagi mereka yang terjangkit dan ditekankan bahwa kesehatan adalah modal dasar dalam menjalankan tugas negara,” kata Letkol Bagus, dalam keterangan Puspen TNI, Minggu (21/12/2025).
Dia menuturkan pencegahan penyakit menular jadi prioritas Utama.
“Sehingga pencegahan penyakit menular menjadi prioritas utama satuan terlebih kusus prajurit kodim 1714/Puncak Jaya,” jelas Letkol Bagus.
Sementara, dr. Iyan Pradinata Hareva dari RSUD Kota Mulia menjelaskan penyakit IMS adalah infeksi yang salah satu cara penularannya melalui hubungan seksual dengan pasangan. Dia mengatakan hubungan IMS dengan HIV saling keterkaitan.
Dia menyebut dengan IMS bisa permudah masuknya HIV. Maka itu, menurut dia, penderita IMS lebih mudah terkena infeksi HIV.
Adapun untuk dampak IMS akan mengakibatkan kematian, mandul, kanker terhadap wanita hamil, cacat janin dan keguguran.
“AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Indonesia berada di peringkat ke-14 dunia untuk jumlah penderita HIV tertinggi,” jelas dr. Iyan.
Dia menuturkan dari data estimasi tertentu, Indonesia juga pernah masuk dalam jajaran lima besar kawasan dengan populasi Orang dengan HIV (ODHIV).
Menurut dia, HIV bisa bisa terinfeksi karena suka berganti-ganti pasangan. Selain itu, tak menggunakan Kondom serta pengguna narkoba suntik yang tidak menseterilkan jarum.
“Saling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi HIV dan pergunakan kondom setiap kali berhubungan seks yang berisiko serta hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril,” ujar dr Iyan.



