HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jawa Timur jadi salah satu provinsi yang diperhatikan jelang kesiapan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Kesiapan transportasi darat dengan penguatan terminal hingga kesiapan armada jadi sorotan Utama.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengecek langsung kesiapan transportasi darat di Jatim. Dudy juga ingin memastikan aspek pengawasan keselamatan hingga koordinasi lintas pihak.
“Kami ingin memastikan kesiapan sarana dan prasarana dalam menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Jawa Timur, khususnya lintas Surabaya-Banyuwangi,” kata Dudy dalam keterangan di Jakarta, Rabu, (17/12/2025).
Dudy dalam pengecekan di Jatim juga sempat menyusuri jalur darat dari Surabaya hingga Banyuwangi, pada Selasa kemarin. Salah satunya, Dudy dan jajarannya meninjau kesiapan Tol Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi untuk difungsikan pada masa Nataru 2025/2026.
Dia mengaku terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum soal operasional tol.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan jalan tol ini pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2026,” ujar Dudy.
Pun, di Banyuwangi, Dudy juga mematangkan kesiapan angkutan Nataru di kawasan penyeberangan Banyuwangi, Jawa Timur. Upaya dengan memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan angkutan Nataru di Pelabuhan Ketapang.
Dia menuturkan liburan Nataru selalu diikuti peningkatan pergerakan orang dan barang termasuk angkutan penyeberangan.
“Sehingga tekanan terhadap kapasitas layanan, keselamatan, dan keandalan operasional meningkat signifikan,” tutur Dudy.
Maka itu, menurut Dudy, penguatan koordinasi dan kesiapsiagaan di lapangan jadi bagian penting dalam menjaga kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Lebih lanjut, dia menuturkan fokus persiapan angkutan Nataru diBanyuwangi, khususnya penyeberangan, diarahkan untuk menjaga kelancaran arus penumpang dan logistik. Selain itu, untuk memastikan layanan penyeberangan tetap aman dan andal pada periode puncak libur akhir tahun.
Dia pun membeberkan faktor krusial yang bisa menentukan kelancaran masa liburan Nataru. Dudy menyebut kesiapan sarana dan prasarana, penegakan standar pelayanan minimum, keandalan armada yang layak, kesiapan dermaga dan pelabuhan.
“Serta profesionalisme awak kapal dan petugas lapangan adalah faktor-faktor kunci yang harus dipastikan bersama,” ujar Dudy.
Kemudian, dia menyoroti pentingnya agar seluruh pihak siaga dalam mengantisipasi berbagai potensi risiko. Hal itu dengan perhatian khusus pada empat aspek utama yakni keselamatan dan keamanan pelayaran, kesiapan infrastruktur, keandalan operasional, serta mitigasi terhadap cuaca ekstrem.
Sementara, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan pihaknya siap beri dukungan terkait penggunaan buffer zone di kawasan Banyuwangi. Langkah itu untuk mengurai arus lalu lintas yang padat.
“Untuk buffer zone, kami siapkan agar masyarakat bisa parkir di tempat yang nyaman sekaligus untuk menghindari kemacetan di Pantura,” tutur Ipuk.
