HOLOPIS.COM, MAKASSAR – Kepala Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Fahrurozi, memastikan ketersediaan pangan strategis, khususnya beras dan minyak goreng, dalam kondisi aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Langkah antisipatif ini dilakukan untuk menghadapi potensi lonjakan konsumsi masyarakat pada momen hari besar keagamaan.
Fahrurozi menyatakan, kebutuhan pangan diperkirakan dapat terpenuhi hingga Januari 2026.
Bulog, kata dia, telah menyiapkan dua skema utama untuk menjaga pasokan tetap stabil di tengah meningkatnya permintaan.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah penyaluran bantuan pangan alokasi Oktober – November yang direalisasikan pada Desember, termasuk penambahan komoditas minyak goreng kepada masyarakat penerima manfaat.
“Menjelang Natal dan Tahun Baru hingga Januari 2026, kebutuhan beras dan minyak goreng Insya Allah terpenuhi melalui bantuan pangan,” kata Fahrurozi, dikutip Minggu (14/12).
Selain bantuan pangan, Bulog juga mengintensifkan Gerakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Program ini digencarkan sebagai langkah antisipasi agar masyarakat di luar penerima bantuan sosial tetap memiliki akses terhadap bahan pangan dengan harga terjangkau.
“Kami lakukan gerakan pangan murah secara masif di setiap kabupaten/kota untuk memastikan stok di pasar tetap aman dan mudah dijangkau masyarakat. Kami ingin memastikan tidak ada lagi kelangkaan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, stok beras yang dikuasai Bulog di Sulawesi Selatan saat ini mencapai sekitar 606 ribu ton.
Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 9,5 juta penduduk Sulsel hingga tujuh bulan ke depan.
“Alhamdulillah, stok beras melimpah. Beberapa daerah juga sedang panen, sehingga suplai semakin kuat,” ucapnya.
Dengan ketersediaan stok yang memadai serta distribusi yang terus dipercepat, Bulog optimistis lonjakan konsumsi masyarakat selama periode Nataru dapat diantisipasi tanpa mengganggu stabilitas pasokan dan harga pangan.



