OBE Bukan Ancaman, Guru Jepara: Madrasah Harus Mulai dari yang Mungkin

OBE justru membuka pintu peluang baru, peluang untuk memperbaiki kualitas pembelajaran tanpa harus bergantung sepenuhnya pada sarana canggih.

17 Shares

HOLOPIS.COM, JEPARATransformasi pendidikan melalui pendekatan Outcome Based Education (OBE) mulai diperkenalkan di berbagai satuan pendidikan, termasuk madrasah. Meski sebagian lembaga swasta sempat merasa cemas karena keterbatasan fasilitas, seorang guru madrasah di Jepara menilai bahwa OBE justru menghadirkan peluang besar untuk memperbaiki kualitas pembelajaran tanpa harus bergantung pada sarana yang serba canggih.

Guru MI Unggulan Nurul Ulum Kabupaten Jepara, Nurul Nadlifah, menjelaskan bahwa perubahan kurikulum ini seharusnya tidak dipandang sebagai beban. Ia mengatakan bahwa OBE menghadirkan cara pandang baru dalam dunia pendidikan, bahwa pembelajaran tidak lagi hanya berfokus pada apa yang diajarkan guru, tetapi pada kompetensi nyata yang dimiliki siswa setelah proses belajar.

- Advertisement -Hosting Terbaik

“Pembelajaran bukan hanya tentang apa yang diajarkan guru, tetapi tentang kompetensi yang benar-benar dimiliki siswa setelah belajar,” ujar Nadlifah dalam rilis yang diterima Holopis.com.

Menurutnya, wajar jika madrasah dengan sumber daya minim merasa khawatir. Keterbatasan laboratorium, perangkat digital, hingga fasilitas praktik sering dianggap sebagai hambatan dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek. Namun, ia menegaskan bahwa perspektif tersebut perlu diubah.

- Advertisement -

“OBE justru membuka pintu peluang baru, peluang untuk memperbaiki kualitas pembelajaran tanpa harus bergantung sepenuhnya pada sarana canggih,” tambahnya.

Ia menilai bahwa madrasah memiliki keunggulan tersendiri berupa kedekatan dengan masyarakat, fleksibilitas pengelolaan, serta nilai spiritual yang kuat. Modal inilah yang menjadi pondasi penting dalam menerapkan OBE secara bertahap dan realistis.

Nadlifah juga menyampaikan bahwa kurikulum OBE memungkinkan pembelajaran yang lebih aktif dan bermakna. Guru dapat menggunakan berbagai metode interaktif seperti diskusi, studi kasus, simulasi ibadah, proyek lingkungan, hingga kegiatan kolaboratif. Dalam pendekatan ini, guru bertindak sebagai fasilitator, bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan.

“Pembelajaran tidak lagi hanya berorientasi pada penyampaian materi, tetapi pada bagaimana siswa dapat menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan mereka,” katanya.

Di era digital seperti saat ini, keterbatasan sarana bukan alasan untuk berhenti berinovasi. Banyak sumber belajar gratis, mulai dari video edukasi, platform pembelajaran daring, hingga aplikasi sederhana di gawai siswa. Bahkan WhatsApp Group dapat menjadi media belajar dan ruang diskusi yang efektif.

Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai laboratorium pembelajaran. Kebun sekolah, masjid, hingga pasar tradisional dapat diubah menjadi sumber belajar yang kontekstual dan nyata bagi siswa.

“OBE bukan menunggu fasilitas ideal, tetapi mengoptimalkan sumber belajar yang sudah ada,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberhasilan OBE sangat bergantung pada peran guru. Pelatihan, kolaborasi, dan jejaring komunitas pendidik harus terus diperkuat. Di era digital, banyak ruang belajar guru yang tersedia secara daring, mulai dari webinar, workshop, hingga komunitas praktisi.

“Guru tidak berjalan sendiri, melainkan tumbuh bersama dalam ekosistem pembelajaran yang saling mendukung,” ucapnya.

Pada akhirnya, Nadlifah menilai bahwa transformasi kurikulum bukan sekadar perubahan dokumen administratif, melainkan bagaimana pendidikan memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Ia meyakini madrasah yang mampu mengelola perubahan, meski sederhana dan bertahap, akan melahirkan generasi yang adaptif, kreatif, dan siap menghadapi masa depan.

“Kualitas pendidikan tidak selalu ditentukan oleh megahnya fasilitas, tetapi oleh kesungguhan orang-orang yang bekerja di dalamnya,” tegasnya.

Menurutnya, selama guru terus belajar, madrasah beradaptasi, dan siswa diberi ruang berkembang, maka masa depan pendidikan—termasuk di madrasah swasta—akan semakin cerah dan menjanjikan.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
17 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis