BPS Catat Inflasi November 2025 Naik, Emas Perhiasan Jadi Pendorong Utama

9 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2025 tercatat 109,22, yang sekaligus menunjukkan inflasi tahunan sebesar 2,72 persen (yoy). Sementara inflasi bulanan mencapai 0,17 persen (mtm).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa komoditas emas perhiasan mencatat andil terbesar, yakni 0,08 persen, dan telah mengalami inflasi selama 27 bulan berturut-turut.

- Advertisement -Hosting Terbaik

“Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya kembali menjadi penyumbang utama inflasi dengan laju 1,21 persen (mtm) dan andil 0,09 persen, didorong kuatnya inflasi emas perhiasan yang telah terjadi selama 27 bulan berturut-turut,” kata Pudji dalam konferensi pers Rilis BPS di Jakarta, dikutip Holopis.com, Senin (1/12/2025).

Pada November 2025, inflasi emas perhiasan mencapai 3,99 persen (mtm). Meski melemah dibandingkan bulan sebelumnya, komoditas ini tetap menjadi kontributor terbesar di kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

- Advertisement -

Selain kelompok perawatan pribadi, inflasi juga didorong oleh sektor transportasi, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Pudji menjelaskan bahwa secara historis, sejak 2021 hingga 2025, kelompok transportasi memang selalu mencatat inflasi setiap November. Tahun ini, inflasi sektor tersebut tercatat 0,34 persen (mtm) dengan andil 0,04 persen.

“Pola historis menunjukkan bahwa tarif angkutan udara memang cenderung meningkat dari Oktober hingga Desember, kecuali pada tahun 2022 dan tahun 2024,” ujarnya.

Pada November 2025, tarif angkutan udara naik 6,02 persen (mtm)dan memberikan andil 0,04 persen terhadap inflasi. Kemudian dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, inflasi November 2025 tercatat memberikan andil 0,02 persen.

Dua komoditas yang paling berpengaruh adalah bawang merah dan wortel, yang masing-masing menyumbang 0,03 persendan 0,02 persen.

“Bawang merah secara konsisten mengalami inflasi tiap November sejak 2023. Sementara wortel mengalami inflasi pada November 2024 dan 2025 dengan volatilitas tinggi sejak pertengahan Juni 2024,” kata Pudji.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
9 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis