HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekretaris Wantim MUI (Majelis Ulama Indonesia), KH Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah bencana alam yang terjadi di sejumlah kawasan di Indonesia.
“MUI menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terdampak musibah bencana alam dalam beberapa waktu terakhir, termasuk banjir bandang, tanah longsor, dan erupsi gunung berapi,” tulis Kiai Zainut Tauhid dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Sabtu (29/11/2025).
Musibah yang melanda secara khusus di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Tapanuli Selatan, Sibolga), dan Sumatera Barat (Kabupaten Agam, Padang Pariaman) telah menelan banyak korban jiwa dan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah.
Apalagi dalam kasus bencana alam tersebut, tercatat hingga hari Jumat 28 November 2025 sore, total 174 orang meninggal dunia dan 12.546 kepala keluarga (KK) mengungsi.
“Kami menyampaikan simpati dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban yang meninggal dunia dan yang kehilangan harta benda di wilayah terdampak,” ujarnya.
Kepada para korban baik yang meninggal, terluka hingga yang sedang mengungsi karena rumah mereka terdampak banjir dan longsor, agar mendapatkan ketabahan, kekuatan, serta kebaikan untuk mereka.
“Kami mendoakan semoga almarhum, almarhumah diterima di sisi Allah SWT dan ditempatkan di tempat terbaik. Bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” sambungnya.
Bagi Kiai Zainut Tauhid, bahwa musibah dan bencana alam seluruhnya adalah ujian yang diberikan Tuhan kepada seluruh manusia, yakni agar mau bersabar dan meningkatkan rasa iman dan takwa kepada-Nya.
“MUI menegaskan bahwa setiap musibah merupakan ujian dari Allah SWT yang harus dihadapi dengan kesabaran dan keimanan,” tuturnya.
Pun demikian, ia pun menyerukan kepada seluruh masyarakat di Indonesia, untuk bisa bahu membahu membantu dan meringankan beban para korban bencana alam dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan yang bisa diulurkan.
“MUI mengimbau kepada seluruh Umat Islam dan masyarakat luas termasuk BAZNAS, Lembaga Amil Zakat (LAZ), dan organisasi kemasyarakatan, untuk bahu-membahu dalam upaya penanggulangan bencana, membantu para korban, dan menyalurkan bantuan logistik yang dibutuhkan,” seru Kiai Zainut Tauhid.
Selain itu, ia juga mengajak kepada seluruh umat beragama khususnya umat Islam untuk memanjatkan doa dan dukungan spiritual secara kolektif untuk mengharapkan kebaikan dan pertolongan Tuhan.
“Seluruh umat Islam diimbau untuk memperbanyak doa, istighfar, dan bermunajat kepada Allah SWT agar bencana alam segera diangkat, serta memohon perlindungan dan keselamatan bagi bangsa dan negara,” tandasnya.
Pun demikian, seruan untuk tetap waspada adanya potensi bencana susulan terjadi tetap disampaikan. Apalagi cuaca saat ini masih cukup ekstrem dengan intensitas hujan yang tinggi di Indonesia.
“Masyarakat diminta untuk bersabar dalam menerima ketetapan takdir, namun tetap harus meningkatkan kewaspadaan dan siap siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem. Patuhi peringatan dini dari pihak berwenang,” lanjut Kiai Zainut.
Mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia ini pun menyerukan kepada pemerintah dan instansi terkait untuk senantiasa sigap dan tanggap terhadap bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia tersebut.
“Kami imbau untuk bertindak cepat, sigap, dan responsif dalam memberikan pertolongan, evakuasi, serta pelayanan kesehatan darurat bagi korban yang terdampak,” tukasnya.
Selain itu, optimalisasi koordinasi antarlembaga juga sangat penting, khususnya dalam rangka untuk memastikan distribusi bantuan logistik berjalan lancar ke daerah-daerah terisolir, dan menyediakan tempat pengungsian yang layak serta memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
Termasuk juga melakukan edukasi dan sosialisasi mitigasi bencana secara masif dan berkelanjutan, terutama di wilayah-wilayah rawan, sebagai upaya pencegahan dini
“Ini adalah saatnya kita bergotong royong, saling menolong dan menunjukkan persatuan dan kekuatan sebagai bangsa. Bersatu dalam doa, bersatu dalam tindakan, dan bersatu dalam kepedulian,” pungkasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memperbarui data bencana banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, yakni Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan bahwa hingga Jumat 28 November 2025 kemarin sore, tercatat total 174 orang meninggal dunia dan 12.546 kepala keluarga (KK) mengungsi. Namun, dia menegaskan bahwa angka tersebut masih dapat berkembang, karena masih terdapat sejumlah wilayah yang belum bisa diakses dan proses pendataan terus berlangsung.
Di Provinsi Sumatera Utara, tercatat jumlah korban meninggal tertinggi, yaitu 116 orang dan 42 orang masih dalam pencarian. Dia pun menambahkan masih ada beberapa titik longsor yang belum bisa ditembus, sehingga berpotensi menambah jumlah korban jiwa.
“Tentu data ini akan berkembang terus karena kami informasikan juga masih ada titik-titik yang belum bisa ditembus,” kata Letjen TNI (purn) Suharyanto.



