HOLOPIS.COM, YOGYAKARTA – Indonesia kini mulai mengarahkan mata dunia, khususnya pasar Tiongkok, menuju inti kebudayaan dan spiritualitasnya yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng).
Kedua destinasi ini memiliki daya magisnya tersendiri yang mampu menarik wisatawan. Wilayah yang menjadi rumah bagi Candi Borobudur ini dipromosikan sebagai destinasi alternatif Bali yang menawarkan pengalaman wellness dan budaya yang jauh lebih autentik.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) baru-baru ini menggelar program Familiarization Trip (Famtrip) spektakuler pada 9–14 November, yang membawa sejumlah besar agen perjalanan wisata (travel agent) ternama dari Tiongkok.
Perjalanan ini langsung ke pusat perpaduan sejarah dan kreativitas, yaitu Yogyakarta dan Magelang. Tujuannya jelas yakni menginspirasi travel agent tersebut untuk meracik paket tur baru yang benar-benar “Go Beyond Ordinary.”
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan bahwa Yogyakarta adalah representasi sejati dari budaya Jawa, di mana sejarah, spiritualitas, dan kreativitas berpadu dalam harmoni.
Para agen perjalanan Tiongkok tidak hanya diajak berkunjung, melainkan merasakan langsung denyut nadi warisan budaya dan pengalaman wellness yang mendefinisikan kawasan ini.
Kunjungan ini bukan hanya tentang pemandangan indah. Di sela-sela eksplorasi, diselenggarakan sesi business matching yang strategis. Lebih dari 22 pelaku pariwisata lokal mulai dari penyedia atraksi unik, hotel butik, hingga perusahaan manajemen destinasi (DMC) dipertemukan dengan para buyers Tiongkok.
Langkah ini bertujuan untuk membina kemitraan jangka panjang dan memperluas jangkauan produk pariwisata Nusantara di pasar yang sangat kompetitif. Asisten Deputi Bidang Pemasaran Asia Timur, Australia, dan Oceania Kemenpar, Yulia, menegaskan betapa krusialnya pasar Tiongkok.
Tercatat, Indonesia menyambut 1,19 juta wisatawan Tiongkok pada tahun 2024, menempatkannya sebagai pasar sumber terbesar keempat. Angka ini terus melesat, mencapai 1,018 juta wisatawan hingga September 2025, sebuah peningkatan sebesar 8,83 persen.
“Dengan pertumbuhan ini, promosi yang konsisten akan semakin memperkuat pengakuan Yogyakarta dan Candi Borobudur di kalangan wisatawan Tiongkok yang mencari pengalaman bermakna dan berkualitas,” ujar Yulia optimistis.
Komitmen ini diapresiasi oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia di Shanghai, Berlianto Situngkir, yang melihat kolaborasi ini sebagai upaya nyata Indonesia dalam memperkuat pertukaran antar masyarakat (people-to-people exchange) melalui lanskap pariwisata yang autentik, kaya budaya, berorientasi wellness, dan berkelanjutan. Yogyakarta dan Jawa Tengah kini bersiap menjadi magnet baru bagi mereka yang mencari kedalaman spiritual di tengah kemegahan warisan dunia.



