HOLOPIS.COM, JAKARTA – Malin kundang dikenal luas sebagai sebuah legenda asal Sumatera Barat tentang seorang anak yang membangkak kepada ibu kandungnya dan berujung terkena kutukan menjadi sebuah batu yang melegenda hingga kini.
Kisah ini kemudian dituangkan dalam sebuah film terbaru persembahan rumah produksi Come and See Picture milik Joko Anwar.
Namun berbeda dari cerita aslinya, alih-alih menempatkan Malin Kundang sebagai sebuah simbol pembangkangann, Joko Anwar yang bertindak sebagai penulis naskah bersama dengan Aline Aline Djayasukmana, dan Rafki Hidayat coba membuat sesuatu yang berbeda.
Lewat film ini ketiganya ingin menyampaikan isu paling intim dan kompleks dari legenda tersebut yakni tentang trauma antar generasi dalam keluarga.
‘Selama ini kita berpikir jika ada seorang anak yang tidak memenuhi harapan orang tua atau masyarakat, sering kita menyalahkan anaknya saja. Di sini kami mencoba mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk kembali berpikir apakah kita bisa dengan gampang memberi label pada seseorang, bukan Cuma kepada seorang anak tapi juga kepada orang tua,” ujar Joko di Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025).
Sedana dengan Joko, Tia Hasibuan selaku produser film ini tidak hanya semata-mata daur ulang dari legenda anak durhaka dalam cerita rakyat Malin Kundang. Film ‘Legenda Kelam Malin Kundang’ menyingkap trauma antar generasi yang ada di antara hubungan ibu dan anak.
“Film ini bercerita tentang luka dan trauma yang diwariskan, bercerita tentang kegagalan memahami di dalam hubungan keluarga. Ini bisa menjadi pembuka untuk obrolan tentang trauma dan luka-luka itu, baik dengan kita dengan keluarga kita atau kita dengan orang-orang di sekeliling kita,” katanya.
Cerita ‘Legenda Kelam Malin Kundang’ sendiri berpusat pada sosok pria bernama Alif yang diperankan oleh Rio Dewanto. Alif yang berprofesi sebagai seorang seniman micro painting kemudian harus kehilangan ingatannya pasca mengalami sebuah kecelakaan.
Di tengah kondisinya yang seperti itu, datang seorang wanita yang mengaku sebagai ibu kandungnya. Bahkan wanita itu menyebutkan sosok yang hilang dari memorinya yang hilang sejak 18 tahun lalu dan menyeretnya masuk dalam rahasia kelam.
Ini membuat fragmen traumatis yang tersembunyi dalam lukisan-lukisan mikronya menjelma menjadi sebuah petunjuk menuju ke masa lalu yang sudah ia kubur tanpa sadar.
Selan Rio Dewanto, film ini juga dibintangi oleh Faradina Mufti, Vonny Anggraini, Jordan Omar, Nova Eliza, Gambir Saifullah dan Tony Merle. ‘Legenda Kelam Malin Kundang’ dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia secara perdana mulai 27 November 2025 mendatang.



