Profil Gusti Purboyo, Raja Termuda Keraton Solo yang Lulusan Hukum UNDIP
HOLOPIS.COM, JAKARTA - Lahir dan tumbuh di lingkungan penuh adat dan tata krama Jawa, Gusti Purboyo tak hanya mewarisi darah biru, tetapi juga semangat muda untuk melestarikan budaya leluhur.
Di usia 23 tahun, lulusan hukum Universitas Diponegoro itu kini menapaki babak baru sebagai raja muda Keraton Solo, menggantikan ayahandanya, PB XIII.
Berikut Profil KGPAA Hamangkunegoro
Nama Lengkap dan Gelar
- Nama lahir: Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko
- Gelar kerajaan: Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram
- Gelar setelah naik tahta: Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XIV
- Nama populer: Gusti Purboyo
Kelahiran dan Keluarga
Gusti Purboyo lahir di Surakarta, 26 September 2002, sebagai putra bungsu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dan Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pradapaningsih.
Ia tumbuh dalam lingkungan keraton yang kental dengan nilai-nilai budaya, unggah-ungguh Jawa, serta tradisi spiritual Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Sebagai anak bungsu, Purboyo dikenal dekat dengan keluarganya. Kakaknya, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, sering menjadi sosok penasehat sekaligus pendamping dalam urusan adat dan protokoler keraton.
Latar Pendidikan
Sejak kecil, Gusti Purboyo dikenal sebagai pribadi yang tekun belajar dan tertarik pada sejarah serta hukum adat Jawa.
- Ia menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.
- Berdasarkan data resmi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), Gusti Purboyo lulus pada tahun akademik 2023/2024.
- Setelah meraih gelar sarjana hukum, ia melanjutkan pendidikan Magister Politik dan Pemerintahan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, sejak 19 Agustus 2025, dan masih tercatat sebagai mahasiswa aktif.
Kombinasi pendidikan hukum dan politik ini dianggap menjadi bekal penting bagi Purboyo dalam menjalankan kepemimpinan modern di tengah perubahan zaman.
Perjalanan Menuju Tahta
Gusti Purboyo mulai dikenal luas ketika dilantik sebagai Putra Mahkota Keraton Surakarta Hadiningrat pada 27 Februari 2022. Prosesi adat pelantikan dilakukan dengan penuh khidmat di lingkungan keraton, menandai dirinya sebagai pewaris sah tahta PB XIII.
Tiga tahun kemudian, pada Selasa, 5 November 2025, momen penting terjadi. Di tengah duka wafatnya ayahanda tercinta, Gusti Purboyo mengikrarkan diri sebagai raja baru Keraton Surakarta di hadapan jenazah PB XIII.
Dengan bahasa Jawa krama halus, ia menyampaikan sumpah adat yang diwariskan turun-temurun, menandai kelahirannya kembali sebagai PB XIV.
Makna dan Tradisi Pengukuhan
Prosesi pengukuhan di hadapan jenazah ayahandanya bukan tanpa makna. Menurut sang kakak, GKR Timoer Rumbaikusuma, hal itu merupakan bentuk penghormatan terakhir sekaligus pelestarian adat leluhur yang telah dijalankan selama ratusan tahun.
Meski sudah mengucap sumpah, penetapan resmi sebagai PB XIV biasanya dilakukan setelah masa berkabung 40 hari, sesuai adat keraton. Tradisi ini menekankan pentingnya kesakralan, kebersamaan keluarga besar, dan restu spiritual dalam suksesi kerajaan.
Kepribadian dan Visi
Di usia muda, 23 tahun, Gusti Purboyo dikenal luas sebagai sosok yang:
- Rendah hati dan santun dalam bertutur.
- Memiliki minat besar pada pelestarian budaya Jawa, khususnya bahasa dan kesenian klasik.
- Berpikiran terbuka terhadap modernisasi tanpa meninggalkan akar budaya.
Sebagai raja muda, Purboyo diharapkan mampu menjadi jembatan antara generasi tradisional dan generasi muda, serta menjadikan Keraton Surakarta bukan hanya simbol budaya, tetapi juga pusat edukasi dan diplomasi kebudayaan Jawa di masa depan.