HOLOPIS.COM, JAYAPURA – Pemanfaatan potensi lokal sebagai strategi utama menjadi strategi mempercepat pembangunan daerah di tengah keterbatasan anggaran. Cara itu dinilai sebagai kebijakan yang realistis.
Demikian disampaikan Gubernur Papua Mathius Fakhiri. Ia ingin kebijakan di eranya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Papua.
“Pendekatan ini dinilai sebagai langkah realistis untuk memastikan manfaat pembangunan dirasakan langsung oleh masyarakat Papua,” kata Mathius di Jayapura dikutip dari Antara, Kamis, (6/11/2025).
Menurut dia, setiap wilayah di Papua memiliki potensi unggulan yang bisa dikembangkan. Potensi unggulan itu mulai dari hasil pertanian, kerajinan, hingga usaha kecil dan menengah.
“Jika potensi tersebut diolah dan dipasarkan dengan baik, maka kesejahteraan masyarakat dapat meningkat tanpa harus bergantung penuh pada dana pemerintah,” jelas Mathius.
Pun, dia menambahkan setiap desa dan kota punya sumber daya yang bisa dioptimalkan. Dengan demikian, nilai tambah dari produk lokal mesti dirasakan masyarakat sebelum dipasarkan ke luar provinsi.
“Apalagi kebijakan itu sejalan dengan kondisi ekonomi Papua yang terus membaik,” ujar Mathius.
Adapun, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Adriana Helena Carolina mengatakan, merujuk data pihaknya, perekonomian daerah tumbuh 4,21 persen pada Triwulan III-2025 secara tahunan (year-on-year).
“Di mana nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp22,7 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp13,45 triliun,” katanya.
Menurut Adriana, pertumbuhan tertinggi tercatat pada sektor real estat yang naik 8,26 persen. Selanjutnya, disusul peningkatan ekspor barang dan jasa sebesar 7,51 persen.
“Kami juga mencatat konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama perekonomian Papua dengan porsi 54,69 persen dari total PDRB,” tuturnya.



