HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Hamas tidak akan memiliki peran di Gaza pasca perang, saat kelompok Palestina tersebut mengatakan pihaknya sedang meninjau proposal gencatan senjata baru yang diumumkan oleh Washington.
“Kami akan melenyapkan Hamas hingga ke akarnya,” ujar Netanyahu dalam sebuah pidato di Israel, dikutip Holopis.com, Jum’at (4/7).
Dengan nada keras ia benar-benar menunjukkan tidak mau ada Hamas di Gaza jika nanti gencatan senjata sudah terjadi dengan Israel.
BACA JUGA
“Tidak akan ada Hamas. Kita tidak akan membuatnya kembali. Semua itu sudah berakhir,” lanjutnya.
Dia juga bertekad untuk menjamin pembebasan semua sandera yang tersisa. Sekitar 50 sandera masih ditahan oleh Hamas di Gaza, dengan Israel memperkirakan sekitar 20 di antaranya masih hidup.
Baik Israel maupun Hamas belum secara resmi menerima proposal gencatan senjata baru, yang diumumkan pada Selasa (1/7) oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump di platform Truth Social.
Donald Trump Klaim Sudah Ada Kesepakatan dari Israel Soal Gencatan Senjata
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya sudah mengklaim bahwa Israel sudah menyepakati persyaratan untuk gencatan senjata selama 60 hari. Trump mengklaim nantinya mereka akan kerja sama dengan semua pihak demi mengakhiri perang yang sesuai dengan keinginan mereka.
“Israel telah menyepakati persyaratan yang diperlukan untuk memfinalisasi gencatan senjata 60 hari. Selama periode tersebut, kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengakhiri perang,” kata Trump.
Sekedar mengingatkan kembali, gempuran Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, setelah serangan yang dipimpin oleh Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menculik sekitar 250 lainnya.
Sejak saat itu, serangan udara dan darat Israel telah menewaskan sedikitnya 57.012 warga Palestina di Gaza, menurut otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza, serta menyebabkan kehancuran dan kelaparan yang meluas di seluruh daerah kantong tersebut.
