HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah Australia telah menangguhkan operasi kedutaan besarnya di Teheran, ibu kota Iran, dan memerintahkan para pejabatnya untuk meninggalkan negara tersebut di tengah konflik militer yang meningkat di kawasan itu.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada Jumat (20/6) pagi waktu setempat mengatakan bahwa pemerintah telah mengarahkan keberangkatan semua pejabat Australia beserta para tanggungan mereka dari Iran dan menangguhkan operasi di kedutaan besar Australia di Teheran berdasarkan saran terkait lingkungan keamanan yang memburuk.
“Australia untuk Iran akan tetap berada di kawasan itu untuk mendukung respons pemerintah terhadap krisis tersebut dan pemerintah akan mengirim staf konsuler Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (Department of Foreign Affairs and Trade/DFAT) ke Azerbaijan untuk membantu memfasilitasi warga Australia yang akan meninggalkan Iran,” demikian pernyataan dari Wong, dikutip Holopis.com, Jum’at (20/6).
BACA JUGA
- Iran Ragu Israel Mau Gencatan Senjata
- Iran Dorong PBB Cap Israel dan Amerika Biang Kerok Serangan
- Menlu Iran Minta Donald Trump Stop Berlagak Tidak Hormat ke Pemimpinnya
- Donald Trump Ancam Akan Bom Iran Lagi Jika Emosinya Kembali Terpancing
- Prabowo dan Anwar Ibrahim Harap Gencatan Senjata Israel-Iran Langgeng
Mereka kemudian mengimbau masyarakat Australia agar meninggalkan Iran jika sudah aman. Namun jika meninggalkan Iran tidak memungkinkan, ia meminta agar masyarakat Australia mencari tempat berlindung.
“Kami mendesak warga Australia yang dapat meninggalkan Iran untuk segera pergi jika situasinya aman. Sementara bagi mereka yang tidak dapat, atau tidak ingin pergi, disarankan untuk tetap berlindung di tempat,” kata Wong.
Hingga Jumat, lebih dari 2.000 warga negara Australia telah mendaftar ke DFAT guna mendapatkan bantuan untuk meninggalkan Iran.
Sebagai informasi, eskalasi antara Iran dan Israel meningkat secara drastis dalam waktu dekat, dan sudah membuat beberapa negara mengevakuasi warga negara mereka yang ada di Iran, termasuk Indonesia yang sudah menyusun rencana untuk mengevakuasi WNI di kawasan terdampak konflik.
