JAKARTA – Sebanyak nyaris 400 orang yang terlibat dalam aksi protes terkait imigrasi telah ditangkap atau ditahan oleh Departemen Kepolisian Los Angeles (Los Angeles Police Department) sejak Sabtu 7 Juni 2025, demikian menurut sejumlah laporan media.
BBC News mengungkapkan bahwa mereka yang ditangkap dan ditahan termasuk 330 migran ilegal, sementara 157 orang lainnya ditangkap karena melakukan penyerangan dan penghalangan.
Pada malam pertama diberlakukannya jam malam yang dimulai pada Selasa 10 Juni 2025 malam waktu setempat di kota terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) tersebut, terdapat 203 penangkapan karena menolak membubarkan diri dan 17 penangkapan karena pelanggaran jam malam, demikian diungkapkan Departemen Kepolisian Los Angeles dalam sebuah rilis pers.
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass pada Selasa malam mengumumkan bahwa jam malam diberlakukan di beberapa area pusat kota Los Angeles. Jam malam itu dimulai pada Selasa pukul 20.00 waktu setempat atau Rabu 11 Juni 2025 pukul 10.00 WIB hingga pukul 06.00 waktu setempat, atau pukul 20.00 WIB.
“Saya pikir penting untuk menunjukkan hal ini, bukan untuk meremehkan vandalisme dan kekerasan yang terjadi di sana, itu sangat signifikan,” kata Karen, dikutip Holopis.com, Kamis (12/6/2025).
Dia menyatakan bahwa otoritas setempat memberlakukan jam malam terbatas sebagai respons terhadap praktik penjarahan dan vandalisme yang terjadi di pusat kota pada Senin (9/6) malam waktu setempat, menyusul aksi unjuk rasa yang sebagian besar berlangsung damai pada siang hari.
Sebagai informasi Sobat Holopis, Presiden AS Donald Trump mengerahkan lebih dari 4.000 pasukan Garda Nasional dan sekitar 700 Marinir aktif ke wilayah Los Angeles meski mendapat penentangan dari Gubernur California Gavin Newsom dan sejumlah pejabat setempat lainnya.
