HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pesawat Boeing 787 Dreamliner Air India terjatuh di daerah pemukiman dekat Bandara Ahmedabad pada hari ini, Kamis (12/6). Pesawat yang bertolak ke London itu terjatuh tak lama setelah lepas landas, sehingga menyebabkan pesawat yang membawa 242 orang itu diduga tidak meninggalkan korban selamat sama sekali.
CEO Air India, Campbell Wilson mengatakan bahwa investigasi terkait Kecelakaan Pesawat mematikan dan terbesar sepanjang sejarah pesawat tersebut akan memakan waktu yang sangat lama. Tetapi ia berusaha meyakinkan masyarakat bahwa semua yang bisa mereka lakukan saat ini sudah dilakukan.
“Apa pun yang dapat kami lakukan sekarang, sedang kami lakukan,” kata Campbell, dikutip Holopis.com, Kamis (12/6).
BACA JUGA
- Japan Airlines Mendarat Darurat Usai Turun Mendadak 26 Ribu Kaki
- Kedua Kotak Hitam Pesawat Air India Ditemukan, Apa Isinya?
- Kecelakaan Pesawat Maut Bikin Air India Gagal Jadi Maskapai Penerbangan Kelas Dunia
- Air India Kena Musibah Lagi, Kali Ini Mendarat Mendadak di Thailand Karena….
- Kisah Menegangkan Penumpang Selamat Kecelakaan Air India : “Saya Bangun Dikelilingi Mayat”
Ia pun mengaku merasa paham jika banyak masyarakat yang saat ini sedang menuntut jawaban. Tetapi ia menjelaskan bahwa mereka ingin memberikan jawaban yang pasti dan bukan spekulatif, sehingga hal tersebut membutuhkan waktu.
“Kami paham bahwa masyarakat sangat ingin mendapatkan informasi. Harap dicatat bahwa kami akan membagikan informasi yang akurat dan tepat waktu sesegera mungkin. Namun apapun yang kami laporkan harus akurat, dan tidak spekulatif,” jelasnya.
Sebagai informasi, pesawat Boeing 787 Dreamliner Air India terjatuh di daerah pemukiman dekat Bandara Ahmedabad. Pesawat yang seharusnya terbang menuju London, Inggris tersebt terjatuh tak lama setelah lepas landas. Pesawat yang membawa 242 orang itu diduga tidak meninggalkan korban selamat sama sekali.
Sebelumnya, Menteri Penerbangan India Ram Mohan Naidu Kinjarapu memberikan perintah kepada semua pihak agar tanggap melakukan penyelamatan dan mengerahkan semua bantuan medis.
Namun polisi setempat mengatakan bahwa kemungkinan dari lokasi, tidak ada korban yang selamat. Seorang perwira tinggi, Kanan Desai, menjelaskan bahwa sebanyak 200 juta jenazah sudah ditemukan di lokasi kecelakaan.
Dari 242 orang, terdapat 169 warga negara India, 53 negara Inggris, tujuh warga negara Portugis, serta satu warga negara Kanada. Sementara itu bandara London Gatwick mengatakan pesawat tersebut seharusnya mendarat pada pukul 18.25 waktu Inggris di hari Kamis.
Namun situs pelacak penerbangan Flightradar menunjukkan bahwa sinyal terakhir yang diterima dari pesawat adalah kurang dari 1 menit sesudah lepas landas.
Perlu diketahui, ini adalah kecelakaan pertama Boeing 787 Dreamliner. Pesawat berbadan lebar dan bermesin ganda itu sudah melakukan 5 juta penerbangan dalam 14 tahun sejak penerbangan perdananya.
