HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Arafah merupakan salah satu hari paling agung dalam kalender Islam. Hari ini jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepat sehari sebelum Iduladha, atau 5 Juni 2025. Bagi umat Islam, baik yang sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci maupun yang tidak, Hari Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa.
Islam menempatkan hari ini sebagai momen spiritual yang penuh rahmat, ampunan, dan pahala. Karena saking istimewanya, Allah menjadikan hari Arafah sebagai salah satu ladang pahala bagi umat yang melaksanakan ibadah di dalamnya.
Hari Arafah adalah hari ketika jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, salah satu rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan. Rasulullah SAW bersabda:
BACA JUGA
الحج عرفة
Artinya : Haji adalah wukuf di Arafah. (HR. Tirmidzi, Ahmad)
Dengan demikian, inti dari ibadah haji sebenarnya berada pada pelaksanaan wukuf di Arafah. Tanpa wukuf ini, ibadah haji tidak akan sah.
Keutamaan Hari Arafah
Hari Arafah memiliki banyak keutamaan yang ditegaskan oleh Al-Qur’an dan hadis. Allah SWT bersumpah atas nama hari ini dalam surah Al-Buruj:
وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ
Artinya : Dan demi yang menyaksikan dan yang disaksikan. (QS. Al-Buruj: 3)
Menurut sebagian ulama tafsir, yang dimaksud dengan “yang disaksikan” adalah Hari Arafah, sebagaimana disebutkan dalam banyak riwayat hadist Nabi Muhammad SAW, yakni ;
ما من يوم أكثر من أن يعتق الله فيه عبيداً من النار من يوم عرفة
Artinya : Tidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari api neraka dibanding Hari Arafah. (HR. Muslim)
Dalam sebuah hadist Nabi, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa puasa pada Hari Arafah memiliki keutamaan besar bagi umat Islam yang tidak berhaji, yakni sebuah agenda pengampunan dosa :
صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده
Artinya : Puasa pada Hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar Dia mengampuni dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. (HR. Muslim)
Sunnah-Sunnah Hari Arafah
Bagi Sobat Holopis yang sedang melaksanakan ibadah haji, ada kesunnahan yang perlu dilakukan dalam momentum hari Arafah tersebut. Salah satunya adalah wukuf. Wukuf artinya bermalam, maka pada hari Arafah. Di sana para jemaah haji akan berdiam diri untuk melakukan ibadah dan berkhalwat kepada Allah SWT.
Waktu pelaksanaan Wukuf dimulai dari tergelincirnya matahari (zuhur) hingga terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah. Kemudian berlanjut untuk bermalam hingga terbit fajari di tanggal 19 Dzulhijjah.
Dalam pelaksanaan ibadah wukuf di padang Arafah tersebut, jemaah haji dianjurkan untuk melaksanakan ibadah dan doa dengan sungguh-sungguh. Sebab, pelaksanaan wukuf bagi Jemaah Haji adalah waktu yang sangat mustajabah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
خير الدعاء دعاء يوم عرفة
Artinya : Doa yang paling baik adalah doa di Hari Arafah. *(HR. Tirmidzi)
Selain itu, jemaah haji saat melaksanakan ibadah wukuf di Padang Arafah, dianjurkan untuk melaksanakan salat zuhur dan ashar secara jama’ taqdim dan qashar, mengikuti sunnah Nabi Muhammad ﷺ.
Dan yang terakhir adalah menahan diri untuk meninggalkan perdebatan dan keributan. Karena dalam pelaksanaan ibadah tersebut, jamaah haji dianjurkan untuk menjaga diri dari perbuatan yang dapat mengurangi nilai ibadah haji seperti debat, bertengkar, atau mengucapkan kata-kata yang tidak baik.
Namun bagi Sobat Holopis yang tidak sedang melaksanakan wukuf dan berhaji, tetap akan bisa mendapatkan manfaat di hari Arafah. Salah satunya adalah dengan melaksanakan ibadah puasa Hari Arafah. Bahkan seperti yang telah disebutkan, puasa ini dapat menghapus dosa dua tahun: satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.
Kemudian Anda juga dapat memperbanyak doa dan istighfar di hari yang baik itu. Karena hari Arafah adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak doa, memohon ampunan, dan memohon segala hajat kepada Allah. Gunakan waktu ini untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Dalam dzikir yang dipanjatkan, selain membaca istighfar sebanyak-banyaknya, umat juga dianjurkan untuk membaca takbir. Pelaksanaannya adalah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Setelah adzan maghrib, biasanya masjid dan surau akan mengumandangkan takbir:
الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله، والله أكبر، الله أكبر، ولله الحمد
Takbiran ini akan dilakukan hingga hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah) mendatang.
Terakhir, salah satu ibadah yang dapat dilakukan bagi umat Islam yang sedang tidak berhaji adalah bersedekah dan beramal shalih. Karena hari Arafah merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan amal shalih seperti sedekah, membantu sesama, dan memperbanyak bacaan Al-Qur’an.
Nah, demikianlah penjelasan singkat tentang Hari Arafah. Ingat, Hari Arafah bukan hanya milik para jamaah haji. Umat Islam di seluruh dunia dapat ikut meraih pahala dan keutamaannya dengan mengikuti sunnah-sunnah yang telah dicontohkan Rasulullah ﷺ. Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, dan memperbanyak amal kebajikan.
Maka dari itu, nari manfaatkan Hari Arafah sebaik-baiknya sebagai momentum untuk memperbarui iman, membersihkan hati, dan menguatkan komitmen kita kepada Allah SWT.
