HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Anak Korban Perang Internasional atau International Day of Innocent Children Victims of Aggression diperingati pada tanggal 4 Juni di setiap tahunnya.
Hari Anak Korban Perang Internasional diparingati, bertujuan menyadarkan masyarakat global untuk bisa memberi perhatian kepada anak-anak korban fisik, mental hingga emosional di dunia.
Selain daripada itu, Hari Anak Korban Perang Internasional juga diperingati untuk menghakhiri segala bentuk kekerasan terhadap anak.
BACA JUGA
- 5 Cara Rayakan Hari Cokelat Sedunia dengan Manis dan Bermakna
- Hari Cokelat Sedunia : Sejarah, Tradisi, dan Mengapa Dirayakan
- Hari Pustakawan Nasional 7 Juli: Pahlawan Literasi yang Sering Terlupakan!
- 5 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan di Hari Zoonosis Sedunia
- Memperingati Hari Zoonosis Sedunia, Cegah Wabah dari Kandang ke Manusia
Sejarah Hari Anak Korban Perang Internasional
Dikutip Holopis.com dari Free Press Journal, Hari Anak Korban Perang ini diawali dan didasari dari perjuangan anak-anak Palestina dan Lebanon yang kala itu menjadi korban di Perang Lebanon tahun 1982.
Pada Juni 1982, pasukan pertahanan Israel menginvasi Lebanon Selatan menyusul upaya pembunuhan terhadap duta besarnya. Kemudian perang tersebut yang berujung pada pemberlakuan Konvensi Hak Anak mencetuskan lahirnya Hari Anak Korban Perang.
Pada tanggal 19 Agustus 1982 melalui sesi khusus darurat tentang masalah Palestina, Majelis Umum kemudian memutuskan bahwa di setiap tahunnya pada tanggal 4 Juni diperingati sebagai Hari Anak Korban Perang, mengingat banyaknya anak-anak Palestina dan Lebanon yang tak bersalah menjadi korban tindakan agresi Israel.
Didasari dari hal itu, Majelis Umum PBB kemudian mengesahkan Resolusi Hak Anak pada tahun 1997.
Hal tersebut merupakan peristiwa yang dianggap sebagai perkembangan penting dalam upayanya untuk meningkatkan perlindungan anak dalam situasi konflik ketika itu menjadi perjanjian hak asasi manusia internasional yang paling banyak diratifikasi dalam sejarah.
Itu lah sejarah singkat dari mulai tercetusnya Hari Anak Korban Perang hingga disahkannya hari tersebut oleh PBB.
