JAKARTA – Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengungkapkan kinerja mantan anak buahnya, AKBP Bintor du dalam penanganan kasus dugaan pembunuhan dan pemerkosaan yang melibatkan anak bos Prodia Arif Nugroho (AN) alias Bastian.
Ade Rahmat mengatakan, AKBP Bintoro nampaknya sengaja menghambat kasus tersebut. Padahal, dirinya sudah beberapa kali mendorong agar kasus tersebut dituntaskan.
“Ya begitu lah. Aneh, penanganan perkara sangat lama. Sudah sering saya ingatkan saat anev berkali-kali,” kata Ade Rahmat dalam pernyataannya pada Senin (27/1).
Baca juga :
Ade kemudian menyebut, kasus tersebut baru bisa berjalan setelah dilakukan mutasi dan posisi Kasat Reskrim digantikan AKBP Gogo Galesung.
“Setelah masuk kasat baru, Gogo, saya perintahkan agar segera dipercepat sampai P21 dan tahap dua. Langsung lancar,” ucapnya.
Sebelumnya, Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Metro Jaya menangani dugaan pemerasan Rp 20 miliar mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro. Bintoro saat ini diamankan oleh Paminal Polda Metro Jaya dalam rangka pemeriksaan.
Adapun kasus ini sendiri diusut oleh Polda Metro Jaya. Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro diduga memeras terhadap dua tersangka kasus pembunuhan, AN dan MBH alias BH.
Bermula dari perkara dugaan pembunuhan dan kekerasan terhadap 2 anak di bawah umur yang diusut AKBP Bintoro dengan menjerat 2 orang tersangka, yaitu AN dan MBH alias BH, yang terjadi di salah satu hotel di Jaksel. Dua korban merupakan anak di bawah umur berinisial N dan X.
Keduanya diduga dicekoki narkoba hingga overdosis. Mereka juga diduga setelahnya diperkosa dan meninggal dunia. Perkara itu dilaporkan ke Polres Jaksel dan teregistrasi dengan nomor LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel dan LP/B/1179/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel pada April 2024.
AKBP Bintoro selaku Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel saat itu mengusutnya. Namun narasi yang viral menyebutkan AKBP Bintoro melakukan pemerasan karena mengetahui salah satu tersangka memiliki hubungan kekerabatan dengan bos salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan.