SUMENEP – Kejadian pilu dialami nenek yang hidup sebatang kara, Tija (60), warga Desa Karangnangka, kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Betapa tidak, rumah satu-satunya hancur dihantam angin puting beliung pada Senin (27/1) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.
Kepala Dusun Karangnangka, Sirajuddin, membenarkan peristiwa itu. Katanya, sejak dini hari hingga pagi intensitas hujan sangat tinggi, disertai angin kencang.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
“Tadi pagi hujan deras sekali dengan anginnya. Kebetulan, kontruksi bangunan tidak kuat menahan angin, sehingga bangunan roboh” ujarnya saat dikonfirmasi, (27/1).
Beruntung, lanjut Jud, sapaan akrabnya, tidak ada korban jiwa saat kejadian berlangsung.
“Meskipun pemilik rumahnya sempat di larikan ke rumah sakit karena kepalanya luka. Alhamdulillah sudah di jahit dan sudah aman,” tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, korban tinggal di rumah tetangga setempat mengingat tidak memiliki sanak saudara.
“Kita tadi gotong-royong membantu membersihkan dan mengamankan barang-barang yang masih bisa dipakai, ” tambahnya.
Sementara itu, Camat Rubaru, Tabrani, telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat agar korban mendapat bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Ini keharusan bagi desa. Sebab, ini kebutuhan darurat yang tidak terencana. Ini harus dilakukan secepatnya. Sebab, ini sudah perintah bupati agar semua stakeholder turun tangan semua,” ungkapnya melalui sambungan telpon.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumenep, Ach. Taufik, mengatakan, pihaknya telah menerjunkan petugas untuk memberikan bantuan sesuai kebutuhan korban.
“Kita tadi langsung turun tangan memberikan bantuan, seperti sekop, terpal, cangkul dan sandang pangan,” katanya.
Selain itu, BPBD Sumenep, katanya, juga bakal memberikan bantuan stimulan berupa uang sebesar Rp3,5 juta.
“Semoga ini bisa membantu korban,” pungkasnya.