JAKARTA – Guru besar Ilmu Hukum Tata Negara sekaligus mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Kabinet Indonesia Maju, Mahfud MD menyuarakan kembali tentang semangat Gus Dur, dalam perspektif pluralisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Saya mengingatkan pesan Gus Dur tentang pentingnya kesadaran untuk hidup bersama dalam perbedaan,” kata Mahfud MD saat menghadiri undangan Haul Gus Dur ke 15 yang diselenggarakan oleh Gusdurian di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/1) malam.
Menurutnya, pluralisme dalam hubungan kebangsaan yang beragam di Indonesia menjadi sesuatu yang mutlak. Sebab, tanpa adanya pluralisme dan saling menghormati serta saling menjaga satu sama lain, maka kehidupan yang baik di Indonesia akan terasa sulit apalagi untuk bergerak menjadi negara maju.
“Kalau kita tidak memiliki kesadaran itu, maka Indonesia sulit untuk maju. Itulah sebabnya, Gus Dur kencang sekali menyuarakan pluralisme,” tuturnya.
Dipaparkan Mahfud MD, bahwa pluralisme yang dipahami KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah bagaimana antar sesama umat manusia yang memiliki berbagai perbedaan baik suku, agama, ras, hingga golongan memiliki kesadaran kolektif bahwa perbedaan adalah keniscayaan sehingga antar mereka saling menghargai perbedaan tersebut.
“Pluralisme yang dimaksud Gus Dur adalah paham yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia lahir berbeda-beda dan mempunyai hak yang sama,” sambungnya.
Oleh sebab itu, anak ideologis Gus Dur ini pun mengajak semua masyarakat Indonesia, khususnya para pecinta Gus Dur untuk senantiasa memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana yang pernah diperjuangkan oleh almarhum sekaligus tokoh NU tersebut.
“Tugas kita sebagai anak bangsa adalah merawat apa yang selalu diperjuangkan oleh Gus Dur, yaitu memperjuangkan kemanusiaan, antara lain pluralisme, demokrasi berkeadaban, kesamaan hak, dan kedaulatan hukum,” pungkasnya.