JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjelaskan bagaimana perjanjian gencatan senjata di Gaza akan direalisasikan. Ia menjelaskan bahwa perjanjian yang akhirnya disetujui ini nantinya akan memiliki 3 fase.
Pada fase 1, semua proses akan berlangsung selama 6 minhhu, termasuk gencatan senjata sepenuhnya dan penarikan pasukan Israel.
“Perjanjiannya dikonstruksikan dalam 3 fase, fase pertama akan berlangsung selama 6 minggu, dan ini akan termasuk gencatan senjata sepenuhnya, penarikan seluruh pasukan Israel dari area populasi Gaza, termasuk penculikan sandera oleh Hamas, termasuk wanita, yang terluka, dan orang-orang tua,” kata Joe Biden, dikutip Holopis.com, Kamis (16/1).
Joe Biden kemudian mengatakan bahwa dirinya dan Kamala Harris sudah tidak sabar untuk menyambut para warga AS ke negara mereka, setelah menjadi tawanan Hamas.
“Wakil Presiden (Kamala Harris) dan saya, tak sabar untuk menyambut mereka pulang,” kata Joe Biden.
Tak ketinggalan, Joe Biden mengatakan bahwa Israel juga akan melepaskan ratusan sandera warga Palestina. Ia menjanjikan bahwa warga Palestina yang pulang setelah menjadi tawanan Israel akan bisa pulang ke seluruh wilayah Gaza.
“Dan sebagai tukarannya, Israel akan melepaskan ratusan sandera warga Palestina. Dan selama fase pertama, warga Palestina juga bisa pulang ke rumah mereka di seluruh wilayah di Gaza,” lanjutnya.
Tak hanya menghentikan perang, Joe Biden mengatakan gencatan senjata ini juga akan meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina.
“Kesepakatan ini akan menghentikan pertempuran di Gaza, meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari 15 bulan disandera,” kata Biden.
Sebelumnya, iming-iming gencatan senjata akan terjadi pada minggu ini sudah diumumkan oleh Amerika Serikat. Joe Biden dikabarkan juga sudah berbicara lewat telfon dengan PM Israel Benjamin Netanyahu terkait desakan gencatan senjata.
Penerimaan Israel terhadap gencatan senjata ini pun akan resmi setelah disetujui oleh Kabinet Keamanan dan pemerintah negara. Namun perjanjian diperkirakan akan mendapatkan persetujuan meskipun akan ada beberapa tantangan.
Hamas mengatakan bahwa perjanjian gencatan senjata ini adalah sebuah pencapaian bagi rakyat Palestina dan merupakan sebuah titik balik.
Akhirnya kesepakatan disetujui oleh Hamas dan Israel melalui kesepakatan gencatan senjata yang difasilitasi banyak pihak. Nantinya, gencatan senjata ini akan benar-benar dipraktekkan pada hari Minggu (19/1) mendatang.