JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memberikan bocoran terkait capaian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024.
Kabar tersebut disampaikan Sri Mulyani saat hadir dalam Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, pada Kamis (2/1) pagi tadi.
Disampaikan Sri Mulyani, bahwa pelaksaan APBN 2024 berhasil ditutup dengan kinerja yang lebih baik dari apa yang telah disampaikan olehnya sebelumnya.
“APBN alhamdulillah 2024 kita tutup dengan jauh lebih baik dari apa yang kami laporkan pada semester 1 di DPR dan di Kabinet,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, kamis (2/1).
“Penerimaan negara yang tadi saya sampaikan di semester 1 mengalami tekanan dan kontraksi luar biasa. Di semester 2 sudah mulai pulih, dan pada akhir tahun bahkan masih tumbuh,” ungkapnya.
Meskipun pertumbuhan penerimaan negara tidak begitu tinggi. Namun menurutnya masih cukup untuk menghadapi situasi perekonomian global yang begitu tidak mudah. Belanja negara di tahun 2024 pun menurutnya cukup banyak dilakukan, bahkan untuk belanja yang tidak direncanakan sebelumnya.
“Belanjanya cukup besar seperti untuk pemilu, pilkada, untuk pembangunan IKN yang cukup diakselerasi, untuk tambahan bantuan-bantuan sosial di dalam rangka menangani El Nino termasuk belanja untuk ketahanan pangan seperti pupuk, pompa air,” bebernya.
“Oleh karena itu belanja tumbuh tinggi di Kementerian Lembaga bahkan tumbuhnya double digit. Dan keseluruhan tumbuhnya melebihi dari 6 persen,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan ihwal defisit APBN 2024 yang mendekati undang-undang APBN awal. Dia menyebut, angka defisit ini jauh lebih kecil dari laporan semester I, yang kala itu diprediksikan mencapai 2,7 persen.
“Artinya APBN kita tutup di tahun 2024 dengan relatif sehat aman dan itu menjadi bekal yang kuat untuk memasuki 2025,” tuturnya.
Namun Sri Mulyani menegaskan, bahwa pihaknya tidak dapat menyampaikan secara gamblang ihwal capaian APBN tersebut.
“Saya belum bisa menyampaikan karena harusnya press conference nanti di Kementerian Keuangan. Namun karena diinstruksikan presiden jadi harus sedikit di spill pada pagi hari ini,” tegas Sri Mulyani. .
Kendati demikian, mantan DIrektur Pelaksana Bank Dunia itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terkait. Sebab baginya, pengelolaan perekonomian nasional bukanlah tanggung jawab satu institusi saja, apalagi satu orang.
“Oleh karena itu pemerintah berterima kasih kepada seluruh komponen Bank Indonesia, OJK, LPS dan kami sendiri di kabinet,” pungkasnya.