JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku optimis industri pasar modal tanah air di tahun 2025 akan terus tumbuh positif. Hal itu sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami melihat ada ruang untuk kinerja di pasar modal untuk tumbuh positif,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Indonesia, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (14/12).
Namun demikian, Inarno menyebut, tetap ada beberapa hal yang harus diwaspadai. Termasuk diantaranya yakni faktor global seiring dengan meningkatnya tensi geopolitik di berbagai negara besar.
Selain itu, kebijakan-kebijakan negara lain yang dapat mempengaruhi ekonomi di Indonesia dan memberikan sentimen pada pasar modal juga perlu mendapat perhatian, sekaligus diwaspadai.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja perdagangan saham Indonesia selama sepekan terakhir terbilang cukup positif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 12 Desember 2024 menunjukkan nilai year to date yang positif di angka 1,67 persen di level 7.394,24.
Apabila dibandingkan dengan posisi akhir November 2024, di mana year to date turun 2,18 persen di level 7.114,27. Capaian itu menunjukkan adanya perbaikan kinerja di pasar modal.
“Kami berharap rasa optimisme ini dapat terus dipertahankan, baik di akhir 2024 maupun di tahun depan,” ujar Inarno.
Inarno menambahkan bahwa OJK juga melihat dan memperhatikan beberapa asesmen dari beberapa analis pasar modal dan ekonom yang menilai kinerja pasar modal di 2024 lebih baik dibandingkan akhir November kemarin.