JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, bahwa kondisi dunia saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, terutama karena ketegangan konflik geopolitik negara-negara besar.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri HUT Ke-60 partai Golkar, yang berlangsung di Sentul International Convention Center (SICC), pada Kamis (12/12) malam.
“Saudara-saudara dunia sedang tidak sedang baik-baik saja geopolitik negara besar ini sedang tegang,” kata Prabowo dalam sambutannya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (13/12).
Kendati demikian, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia patut bersyukur karena prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Namun bukan berarti Indonesia terbebas dari dampak ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini.
Ia pun mewanti-wanti seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga persatuan serta kesatuan di tengah kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja.
“Kita bersyukur kita non blok kita bebas aktif, kita tidak ikut kemana-mana tapi kita tetap waspada kita tidak boleh pecah, tidak boleh diadu domba,” tutur Prabowo.
Prabowo menekankan kepada seluruh pihak untuk tidak boleh terpecah belah hingga terpancing. Sebabnya perdamaian merupakan tanggung jawab pemimpin.
“Ini tanggung jawab kita sebagai pemimpin pemimpin harus beri contoh kita harus bersyukur kita dalam kondisi saat ini,” kata Prabowo.
“Kita harus sadar perdamaian bukan hadiah dari langit, perdamaian adalah upaya yang sulit, saudara lihat berita tiap hari tiap malam bagaimana negara bisa sebuah negara bisa hancur bisa pecah puing-puing habis, kota habis, peternakan habis, kehidupan, karena tidak arifnya para pemimpin,” sambung mantan Menteri Pertahanan itu.
Tak cuma itu, Kepala Negara juga mengingatkan tidak semua kekuatan dunia memiliki itikad baik. Sehingga ia meminta semua pihak untuk senantiasa waspada dan terus menjaga kerukunan.
“Saya tidak pernah mau terpancing untuk membenci, di bidang politik kita tidak boleh membenci lawan mencaci maki menghardik kembali kepribadian kita dari seluruh suku, kita diajarkan nenek moyang kita bermusyawarah berundinglah,” tuturnya.