JAKARTA – Pendakwah sekaligus mantan musisi rock, Deri Guswan Pramona alias Derry Sulaiman memberikan respons atas polemik Gus Miftah dengan Sunhaji, penjual es teh manis yang sempat diumpat “Goblok” di acara Magelang Bershalawat beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, Gus Miftah sebenarnya tidak sedang berniat untuk merendahkan dan menghinakan Sunhaji saat menjajakan dagangannya. Hal ini ia lihat bahwa para pemuka agama di panggung dan juga jamaah yang hadir juga ternyata tertawa.

“Jadi nggak mungkin Gus Miftah itu sengaja untuk menghinakan, membully bapak tadi,” kata Ustadz Derry dalam video TikTok yang dikutip Holopis.com, Rabu (4/12).

Ia menilai mengapa selorohan “Goblok” tersebut kini menjadi ramai hingga muncul narasi hujatan setelahnya, karena memang baik netizen dan Sunhaji sebenarnya tidak nyambung dengan Gus Miftah saat itu.

Khususnya netizen, ia yakin kemarahan publik yang tidak sedang berada di majelis taklim tersebut hanya menonton video potongan saja.

“Karena itu potongan video dan kita nggak connected dengan Gus Miftah waktu itu,” ujarnya.

Mengapa jamaah dan orang-orang yang di panggung tersebut tertawa dengan ucapan Gus Miftah yang dianggap banyak netizen sebagai bentuk hinaan dan menghardik orang kecil, karena mereka semuanya sedang tersambung satu sama lainnya. Sehingga ketika ada hal-hal yang seperti itu bisa jadi dianggap biasa oleh mereka.

“Jamaah yang ada di panggung dan di bawah panggung itu ibarat orang nonton konser. Itu Gus Miftah sudah sambung hati dengan mereka. Sehingga apa pun guyonan, bercandaan yang keluar bagi mereka tetap terdengar indah di telinga mereka,” tuturnya.

“Sehingga bagi mereka, tidak ada masalah kalimat goblok itu. Tapi si bapak nggak connected dengan Gus Miftah (saat itu),” sambungnya.

Kemudian, ia juga mengibaratkan konektifitas dan fragmentasi antara Gus Miftah dengan netizen maupun Sunhaji saat itu dengan irama musik gitar. Ketika penikmat musik mendengarkan nada yang tidak seirama, maka akan sulit didengar oleh orang lain.

“Ibarat main gitar, gitarnya nggak stamp ini, ketika mereka digenjreng sama Gus Miftah terdengar nggak enak. Inilah kenapa sebagian orang tertawa, sebagian orang marah,” tutur Ustadz Derry.

Hikmah

Di sisi lain, Ustadz Derry pun mengajak masyarakat untuk melihat sisi lain dari peristiwa tersebut. Di mana ada sebuah hikmah yang mungkin bisa diambil sebagai bagian dari pelajaran yang sangat berharga.

Hikmah tersebut menurutnya adalah, Sunhaji akhirnya mendapatkan berkah yang sangat luar biasa dari kehendak Tuhan yang membolak-balikkan hati orang.

“Si Bapak (Sunhaji) luar biasanya lagi, asbab dibully Gus Miftah, sekarang tak lama lagi Insya Allah dia akan jadi miliuner, orang kaya raya,” tuturnya.

Sementara itu untuk Gus Miftah, memang ia nilai sebagai bagian dari ujian kehidupan. Di mana pengasuh Ponpes Ora Aji tersebut malah memerankan sosok antagonis yang akhirnya dibully seluruh Indonesia.

“Kehidupan ini panggung sandiwara, Gus Miftah telah memerankan sebagai pemeran antagonis yang telah dihina satu Indonesia. Tapi alhamdulillah, beliau sudah mengakui kesalahan dan minta maaf, introspeksi diri,” tandasnya.

Namun demikian, Ustadz Derry pun berharap Gus Miftah ke depan bisa menjadikan bahan evaluasi untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan berucap. Apalagi selain sebagai dai, ia juga merupakan Utusan Khusus Presiden di Kabinet Merah Putih bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

“Kita doakan Gus Miftah terus dijaga sama Allah, karena jabatannya sekarang berat ya, memikul amanah sebagai utusan presiden, harus hati-hati bicara,” pungkasnya.