JAKARTA – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol membuat kehebohan setelah membatalkan tiba-tiba darurat militer yang baru saja ia umumkan. Ketidakpastian serta kondisi membingungkan politik Korea Selatan pun membuat masyarakatnya geram.

Masyarakat Korea Selatan berkumpul di luar parlemen karena tidak percaya dengan keputusan Presiden Yoon yang menerapkan darurat militer pertama di Korsel setelah lebih dari 4 dekade.

Ratusan orang turun ke jalanan, salah satu masyarakat mengatakan ia sampai harus ke jalanan setelah pekerjaan yang lelah karena keputusan presiden Yoon yang tidak masuk akal.

“Kenapa kita harus keluar ke sini setelah pekerjaan yang melelahkan di tengah minggu? Itu karena darurat militer yang tidak masuk akal yang diumumkan oleh Yoon,” kata salah satu pengunjuk rasa, dikutip Holopis.com, Rabu (4/12).

Masyarakat pun meneriakkan seruan untuk menurunkan Yoon dari posisinya sebagai Presiden Korea Selatan.

“Ketika saya dengar berita, saya kira palsu. Saya tidak percaya darurat militer benar-benar dilakukan,” kata seorang deemosntran.

Presiden Yoon Suk Yeol Berlakukan Kemudian Batalkan Darurat Militer Korea Selatan

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol langsung membatalkan penerapan darurat militer setelah baru saja mengumumkan bahwa negara tersebut dalam darurat militer untuk pertama kalinya setelah 50 tahun.

Yoon Sook Yeo tiba-tiba membatalkan keputusannya setelah para anggota parlemen menentang deklarasi tersebut. Ia pun langsung menarik kembali pasukan militer yang sudah dikerakan.

“Beberapa saat yang lalu, ada permintaan dari Majelis Nasional untuk mencabut keadaan darurat, dan kami telah menarik militer yang dikerahkan untuk operasi darurat militer,” kata Yoon.

Yoon Suk Yeol menjelaskan bahwa ia menerima pemintaan majelis untuk mencabut darurat militer, sebuah keputusan yang diambil setelah rapat.

“Kami akan menerima permintaan Majelis Nasional dan mencabut darurat militer melalui rapat kabinett,” kata Yoon.

Darurat Militer Hanya Berlangsung Sekitar 6 Jam

Sementara itu persis beberapa jam sebelumnya, Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer di Korea Selatan, menyebutkan bahwa keputusan ini diambil demi melindungi Korsel dari ancaman Korea Utara.

“Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman yang ditimbulkan oleh komunis Korea Utara dan untuk menghilangkan unsur-unsur anti negara yang merampas kebebasan dan kebahagiaan rakyat, saya mengumumkan darurat militer,” sebut Yoon.

Namun, saat itu Presiden Yoon tidak memberikan detail terkait ancaman apa yang dikhawatirkan dari Korea Utara.

Ia kemudian mengatakan bahwa Majelis Nasional sudah menjadi surga penjahat, dan kediktatoran.

“Majelis Nasional kita telah menjadi surga bagi para penjahat, sarang kediktatoran legislative yang berupaya melumpuhkan sistem peradilan dan administrasi, serta menjungkirbalikkan tatanan demokrasi liberal kita,” sebut Yoon.

Sebagai informasi Sobat Holopis, terakhir kali Korea Selatan melakukan darurat militer adalah pada tahun 1979 setelah diktator militer Park Chung Hee terbunuh dalam kudeta. Kemudian darurat militer tak lagi dilakukan setelah demokrasi Korea Selatan pada tahun 1987.