JAKARTA – Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) menggelar seminar nasional dan rapat pimpinan di Hall D JI Expo Kemayoran, Jumat (29/11). Seminar Nasional ini juga dihadiri Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendikti Saintek), Prof Fauzan.
Fauzan mengatakan, seminar nasional ini sejatinya bisa menjadi langkah awal para dosen untuk ikut menyamakan visi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Seperti diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto telah menekankan upaya penurunan angka pengangguran.
Dalam hal ini Asosiasi Dosen Indonesia harusnya bisa mengambil peran untuk menyukseskan program tersebut. Diantaranya pemberdayaan sumber daya manusia. Dengan demikian kontribusi dosen bisa kongkrit.
“Dengan cara itu saya kita Perguruan Tinggi mampu tidak hanya sekedar mengurangi pengangguran, tapi juga terkait ketahanan pangan, swasembada energi dan lain sebagainya,” ucap Wamendikti Saintek, Fauzan dalam keterangannya, yang dikutip Holopis.com.
Lebih lanjut, Fauzan menerangkan sejatinya para dosen harus bisa inovatif, adaptif dan inklusif, mengingat perubahan zaman terus berkembang sehingga pola pengajaran untuk pengembangan SDM harus bisa terus berevolusi.
Sementara itu ketua Asosiasi Dosen Indonesia, Muhammed Ali Berawi mengucapkan terima kasihnya atas kehadiran Wamendikti Saintek, mengingat acara ini diikuti 35 ribu dosen di Seluruh Indonesia.
“Seminar dan Rapimnas ini kita adakan secara luring dan daring,” ucap Muhammed Ali Berawi.
Ali mengatakan pada prinsipnya, kegiatan Rapimnas ini digelar untuk pendalaman dan pendetailan.
Peningkatan kompetensi juga menjadi salah satu program Asosiasi. Karena peningkatan kompetensi memiliki korelasi dengan bagaimana kemampuan dosen untuk beradaptasi dengan inovasi yang terus berkembang.
Pemanfaatan teknologi juga harus menjadi terobosan untuk menghasilkan SDM unggul.
“Tentu sejalan dengan pernyataan Wamen bahwa dosen harus bisa berkontribusi untuk menyukseskan program dari Presiden RI, baik dalam hal pengurangan angka pengangguran, ketahanan pangan dan swasembada energi,” ujarnya.
“Untuk itu, diharapkan dalam rapimnas ini dapat ditemukan formula untuk meningkatkan kompetensi para dosen yang nantinya akan berkontribusi untuk kemajuan Indonesia,” tutup Muhammed.