JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer dalam kunjungan resmi di London, Inggris, hari ini Jum’at (22/11). Prabowo langsung diterima oleh Keir Starmer di depan kantor PM yaitu Downing Street.
Sama seperti Prabowo, Downing Street dan PM Inggris juga memiliki kucing peliharaan yang tersohor dan terkenal. Kucing tersebut adalah Larry The Cat, yang selalu menjadi perbincangan para pencinta kucing dunia.
Sebagai sesama pencinta kucing, Presiden Prabowo mengunggah foto saat bertemu dengan si lucu Larry The Cat di akun Instagram pribadinya, @prabowo.
“Meeting Larry the cat at 10 Downing Street, London, United Kingdrom (bertemu dengan Larry the cat di Downing Street, London, Inggris,” kata Prabowo, dikutip Holopis.com, Jum’at (22/11).
Dalam foto tersebut, Prabowo tampak mengelus Larry the cat yang sedang bersantai di pinggir jendela kantor Downing Street. Tampak juga foto mendiang Ratu Inggris, Ratu Elizabeth II terpampang di dinding.
Larry pun tampak tenang dan santai saat dielus oleh Presiden ke-8 Indonesia tersebut.
Netizen langsung gemas melihat interaksi Prabowo dengan Larry the cat. Banyak netizen yang langsung membahas kucing Prabowo, Bobby yang saat ini sedang berada di Istana Negara.
“Si Bobby terpantau lagi muter lagu bernadya belum ada satu bulan,” kata @fa1028.
Ada pula yang bercanda dan mengatakan ia akan mengadu ke Bobby karena Prabowo bercanda dengan kucing lain.
“Tak bilangin bobby ya pak,” kata @evi_rusdi.
“Bobby be like, oh jadi gitu ya kalau jauh dari aku, cukup tau aja deh, cowok semua sama miawww,” kata @jakaparker.
Sebagai tambahan informasi Sobat Holopis, PM Keir Starmer mengapresiasi kehadiran Presiden Prabowo di kantornya, Downing Street.
Di pertemuan tersebut, Keir Starmer mengatakan bahwa Inggris berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan juga Inggris yang saat ini juga sudah berjalan dengan baik.
Tak sendiri, dalam kunjungannya Prabowo juga didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI Budi Djiwandono.