JAKARTA – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengaku bahwa ia adalah menteri yang paling getol melawan judi online (judol), ketika ia masih menjabat sebagai Menkominfo. Hal tersebut ia katakan saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier.
Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa peristiwa yang sedang terjadi, khususnya penangkapan Komdigi, dipolitisir atau dijadikan alat untuk kepentingan politik tertentu. Ia mengungkapkan bahwa meskipun sudah menduga adanya keterlibatan pihak-pihak tertentu, seperti Komdigi, yang memang sudah dia curigai sebelumnya.
“Saya merasa ini terlalu dipolitisir. Ketika peristiwa itu terjadi, penangkapan Komdigi, belum heboh nih. Cuma saya kaget, waduh, ini sih saya udah duga, nih, yang Komdigi ya,” kata Budi Arie di podcast Deddy Corbuzier, dikutip Holopis.com, Rabu (20/11).
Meskipun begitu, Budi Arie tetap tenang dan menunjukkan keteguhan prinsipnya dalam melawan perjudian online. Ia mengungkapkan bahwa selama menjabat di Kominfo, ia berhasil mengimplementasikan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk memberantas judi online. Bahkan, ia mendapatkan penghargaan atas kerja kerasnya tersebut.
“Saya sebagai Kominfo paling agresif memberantas judi online. Sampai dapat penghargaan. Sampai semua diapresiasi lah,” kata Budi Arie.
Budi Arie juga menekankan bahwa perjudian online bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga ancaman sosial yang harus diberantas. Ia percaya bahwa banyak orang, terutama dari kalangan yang lebih rentan, terjebak dalam jebakan judi online yang menjanjikan kekayaan instan, padahal kenyataannya justru merusak hidup mereka.
“Judi online adalah penipuan. Karena ini darah rakyat. Rakyat miskin ditipu dengan janji berjudi online bisa kaya. Kan mustahil,” ujar Budi.
Budi Arie juga menanggapi isu yang berkembang tentang keterlibatan Projo (Pro Jokowi) dalam upaya pembentukan partai baru dengan uang yang diduga berasal dari judi online. Ia dengan tegas membantah hal tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah.
“Itu fitnah. Semua halusinasi. Tidak ada yang seperti itu,” tegas Budi Arie.
Budi Arie menegaskan bahwa judi online sering kali menjebak orang-orang yang berusaha mencari jalan pintas untuk menjadi kaya, terutama bagi mereka yang kurang mampu secara finansial. Ia menggambarkan bahwa impian orang miskin untuk menjadi kaya melalui judi online adalah hal yang tidak realistis, karena pada kenyataannya, judi online lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
“Orang miskin, rakyat miskin itu, bermimpi, berkesadaran bahwa main judi itu untuk kaya. Itu omong kosong. Ini penipuan,” ujar Budi Arie.
Negara-negara Tetangga Punya Regulasi Lebih Ketat
Budi Arie menyadari bahwa negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan Dubai telah memiliki regulasi ketat terkait perjudian untuk mencegah dampak buruknya terhadap masyarakat. Namun, ia menekankan bahwa yang lebih penting bagi Indonesia adalah perlindungan terhadap rakyat dari penipuan judi online.
“Di Singapura, Malaysia, bahkan Dubai sudah ada aturan yang membatasi perjudian. Namun, kita harus ingat bahwa yang paling penting adalah menjaga agar masyarakat kita tidak terjebak dalam jebakan penipuan judi online,” kata Budi Arie.
Budi Arie menegaskan komitmennya untuk bertanggung jawab atas tindakannya. Jika terbukti terlibat dalam judi online, ia siap mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koperasi. Pernyataan ini menunjukkan integritas dan keseriusannya dalam menjaga reputasi serta akuntabilitas sebagai pejabat publik.
“Kalau saya terlibat, saya mengundurkan diri jadi menteri. Kalau saya bersalah secara hukum, saya siap tanggung konsekuensinya,” pungkasnya.