JAKARTA – Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengkal dengan keputusan Jokowi (Joko Widodo) yang lebih memilih mendukung Ridwan Kamil ketimbang dirinya di Pilkada 2024.
Pramono Anung mulanya menyinggung masa kebersamaan dirinya dengan Jokowi yang sudah mencapai puluhan tahun.
“Saya bekerja bersama beliau sudah 2 periode. Saya mengenal beliau sebenarnya sudah 23 tahun, baik ketika beliau menjadi wali kota 2 kali, Gubernur, Presiden 2 kali,” kata Pramono di Jakarta pada Selasa (19/11).
Kendati demikian, Pramono kemudian berusaha bersikap tegar dengan menyebut dukungan Jokowi ke Ridwan Kamil adalah bentuk kebebasan demokrasi.
“Bagi saya ini bagian dari demokrasi. Orang bisa, boleh memilih siapa saja untuk menjadi pilihan,” ucapnya.
Pramono sesumbar bahwa dukungan Jokowi kepada pesaingnya tidak akan mengurangi elektabilitasnya menjelang pencoblosan pada 27 November mendatang.
“Ya, dilihat aja elektabilitas saya turun enggak atau naik, malah naik. Saya tetap konsentrasi seperti sekarang ini. Untuk keliling tanpa belanja masalah dan juga bersilaturahmi dengan rakyat Jakarta. Bagi saya, kan yang milih rakyat Jakarta,” klaimnya.
Mengenai rencana pertemuan dengan Jokowi yang tak kunjung terjadi, Pramono menyebut bahwa dirinya tetap akan berusaha melakukan pertemuan.
“Saya akan sowan kepada siapa saja. Saya tidak pernah ada hambatan orang yang mendukung maupun tidak mendukung saya,” tuturnya.
Pramono kemudian menyampaikan rasa terima kasih ke Jokowi yang memberi kepercayaan selama 2 periode di kabinetnya. Dia mendoakan kesehatan Jokowi.
“Saya menyampaikan terima kasih Pak Jokowi sudah 2 periode percayakan saya sebagai Menteri Sekretaris Kabinet dan saya mendoakan supaya Pak Jokowi sehat,” tuntasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden ke-7 RI Jokowi (Joko Widodo) menegaskan bahwa dirinya merasa mantap untuk mendukung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jakarta mendatang.
Jokowi menyebut, dirinya menilai Ridwan Kamil berdasarkan rekam jejaknya selama ini.
“Kalau bapak ibu bertanya kepada saya, jawaban saya rekam jejak. Rekam jejak, kenapa saya Ridwan Kamil? Karena juga rekam jejak. Saya ulang kenapa saya Ridwan Kamil? Karena rekam jejak,” kata Jokowi dalam kegiatan kampanyenya pada (18/11).
Rekam jejak itu menurut Jokowi, terlihat ketika Ridwan Kamil menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan kemampuannya mengelola sebuah kota.
“Beliau sudah memiliki pengalaman ruang lingkup manajemen yang lebih besar,” tegasnya.
“Artinya secara rekam jejak punya, secara ilmu punya, kurang apa lagi? Mau pilih yang mana lagi? Iya ndak?” sambungnya.
Oleh karena itu, Jokowi kemudian meminta para relawan RIDO untuk bergerak secara maksimal memenangkan pasangan Ridwan Kamil dan Suswono.
“Kalau gerak, kalau gerakannya masif benar semuanya benar-benar berusaha untuk kota Jakarta yang kita cintai ini, bisa kayak pilpres. Pilpres itu bayangan kita 51%, dapetnya 58,5%,” tuntasnya.