JAKARTA – Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh milik Amerika Serikat kepada sasaran-sasaran mereka di Rusia.
Pasca mendapatkan izin, Ukraina berencana untuk melancarkan serangan jarak jauh pertama mereka dalam beberapa hari mendatang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kemudian mengatakan bahwa rencananya tidak hanya kata-kata belaka.
“Saat ini, banyak media yang mengatakan bahwa kami telah mendapat izin untuk mengambil tindakan yang tepat,” kata Volodymyr Zelenskyy, dikutip Holopis.com, Senin (18/11).
“Namun serangan tidak dibuat dengan kata-kata, hal-hal tersebut tidak diumumkan,” lanjutnya.
Meskipun Ukraina sudah mendapatkan izin dari Amerika Serikat, mereka menolak untuk memberikan detail terkait serangan tersebut demi masalah keamanan operasional.
Sementara itu, keputusan Joe Biden untuk mengizinkan Ukraina dalam menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang kuat, dan diizinkan untuk menargetkan Rusia, dinilai sebagai sikap yang berani dalam beberapa bulan terakhir ini.
Apalagi, sikap berani ini diambil oleh Joe Biden sebelum ia menyerahkan kekuasaannya terhadap Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025 nanti.
Amerika Serikat Tak Beri Komentar
Namun, pihak Amerika Serikat menolak untuk memberikan komentar terkait serangan itu. Kemudian pihak Rusia menjelaskan bahwa sikap Amerika Serikat yang sangat berbahaya itu, bisa memicu Perang Dunia III.
“Keputusan Washington untuk membiarkan Ukraina menyerang jauh ke Rusia dengan rudal jarak jauh AS dapat memicu Perang Dunia II dan akan mendapatkan respons yang cepat,” demikian disampaikan Wakil Ketua Pertama Komite Urusan Internasional Majelis Tinggi Rusia, Vladimir Dzahabarov, dikutip Holopis.com, Senin (18/11).
Sementara itu, Putin memberikan peringatan bahwa jika ATACMS di gunakan, berarti aliansi NATO sudah menyatakan perang dengan Rusia.
Saat ini masih belum diketahui ada berapa banyak ATACMS yang ada di gudang Ukraina. Rudal tersebut dibuat oleh kelompok pertahanan AS Lockheed Martin dan memiliki jangkauan tertinggi 300 km.