JAKARTA – Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia (Persero), Wamildan Tsani Panjaitan mengungkap 3 (tiga) yang telah disiapkan olehnya dalam memimpin maskapai pelat merah tersebut.
Sebagai informasi, bahwa Wamildan baru saja diangkat sebagai Dirut di perusahaan BUMN, PT Garuda Indonesia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pada Jumat (15/11).
Adapun strategi pertamanya yakni melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi keuangan dan operasional Garuda Indonesia. Ini dilakukan untuk menentukan langkah teknis selanjutnya.
Kedua, mengakselerasi kinerja Garuda Indonesia. Sebagai langkah awal, Wamildan akan mengecek optimalisasi operasional cost dan meningkatkan sumber-sumber pendapatan.
“Ini sesuai dengan arahan Presiden dan Menteri BUMN, dengan memaksimalkan sistem digitalisasi dan merambah sampai ke level pelayanan Garuda kepada penumpang,” ucapnya dalam keterangannya, yang dikutip Holopis.com, Sabtu (16/11).
Ketiga, yakni menggelar ekspansi jaringan hingga meningkatkan kualitas layanan. Caranya, dengan menambah kapasitas pesawat sehingga rute-rute penerbangan ikut bertambah.
“Saya sudah mengatakan ada penambahan pesawat dengan jumlah yang signifikan di 2025. Untuk jumlahnya akan disampaikan nanti sesuai dengan proses,” kata Wamildan.
Ia mengklaim dengan pengalaman 11 tahun di industri penerbangan, dia sudah punya hitung-hitungan dan strategi khusus untuk mendorong Garuda Indonesia agar mencetak keuntungan.
“Saya dari maskapai low cost carrier dan service airlines, sudah punya angka di kepala saya dan tentu saya akan melihat penyesuaian yang sekiranya akan mendapat efisiensi dari operasional,” jelasnya.
Profil Wamildan Tsani Panjaitan
Wamildan Tsani Pandjaitan merupakan sosok yang sudah lama berkecimpung di dunia penerbangan Indonesia. Lahir di Wamena pada 1981, Wamildan menghabiskan masa kecil di Jayapura.
Ia kemudian pindah ke Magelang, Jawa Tengah, untuk menempuh pendidikan menengahnya di SMA Taruna Nusantara, Magelang.
Sebelum menjabat di sejumlah maskapai, Wamildan Tsani Panjaitan dikenal sebagai seorang pilot di TNI Angkatan Udara (AU). Ia lulus dari SAMA Taruna dan meneruskan pendidikannya di Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 2001.
Selama menjadi perwira, ia juga sempat bersekolah di Air Force Flying School pada 2003, yang merupakan sekolah khusus penerbangan TNI AU.
Beberapa pendidikan lain yang ditempuhnya antara lain Aviation Medicine Couse (Republic of Singapore Air Force 2007), instructor course (Royal Australian Air Force 2008), dan Squadron Officer School (US Air Force 2011).
Ia pernah bertugas sebagai pilot pesawat patroli Boeing 737-200 di Skadron Udara 5 Intai Strategis di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
Perjalanan karier Wamildan Tsani Panjaitan kemudian pindah ke Yogyakarta, di sana ia ditunjuk menjadi instruktur di Lanud Adisucipto.
Tak lama setelahnya, Wamildan memutuskan untuk pensiun dini dari TNI AU, dan melanjutkan kariernya di penerbangan komersil, yang dimulai saat dirinya bergabung di Lion Air Group pada 2013.
Perjalanan karier Wamildan di Lion Air Group dimulai sebagai Director of Safety, Security, and Quality pada PT Batik Air Indonesia. Ia menempati posisi tersebut terhitung sejak tahun 2013.
Dalam posisi ini, Wamildan bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas layanan serta standar keselamatan di maskapai tersebut.
Pada tahun 2022, Wamildan ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Lion Air. Posisi ini yang kemudian mengantarkannya menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia, menggantikan Irfan Setiaputra yang telah menjabat sejak 2020 lalu.