Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut, bahwa semua warga negara berhak dan bisa untuk menjadi seorang pahlawan yang berjasa bagi bangsa dan negara.

Dia mengatakan, seseorang atau bahkan bisa menjadi pahlawan tanpa harus memenuhi semua persyaratan umum untuk bisa diangkat menjadi pahlawan nasional, bahkan tanpa harus menunggu ajal sekalipun.

“Jadi sebenarnya setiap warga dan lebih-lebih elite bangsa saat ini dapat menjadi pahlawan, tanpa harus ada tanda jasa. Apalagi sampai harus menunggu ajal tiba,” kata Haedar dalam pesannya di Hari Pahlawan, yang dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Minggu (10/11).

Baginya, pahlawan merupakan orang yang berjuang dengan gagah berani untuk membela kebenaran kapan dan di manapun berada. Pahlawan, kata dia, menonjol dan dikagumi karena keberanian dan pengorbanannya, serta prestasi dan sifat luhurnya dalam membela bangsa dan negara.

Sehingga menurutnya, seorang elite bangsa begitu mudah untuk bisa menjadi seorang pahlawan, dengan cara berbuat yang terbaik dan tidak berbuat yang tercela di negeri Indonesia.

“Bagi para elite bangsa, selagi memulai awal baru pemerintahan, mari menjadi para pahlawan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,” pesannya.

Dia lantas mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato di hadapan sidang MPR-RI, dimana Prabowo menekankan pentingnya komitmen, pandangan, dan sikap tegas.

Prabowo juga mengajak semua elite bangsa untuk berani menghadapi masalah, tantangan, ancaman, kesulitan, dan gangguan yang dihadapi Indonesia, serta membela kepentingan rakyat di atas segalanya.

“Praktikkan oleh seluruh pejabat negara apa yang dipesankan oleh Presiden terpilih tersebut dalam tindakan nyata mengurus rakyat dan negara. Utamakan nasib rakyat, apalagi mayoritas hidupnya masih pas-pasan serta masih menderita dan banyak masalah,” ujarnya.

Dia pun menyoroti adanya ketimpangan hidup antara rakyat dengan pejabat. Dimana masih ada masyarakat yang tergusur lahan hidupnya karena banyak sebab, yang sering tidak dapat dibela negara. Namun di sisi lain ada elite negara yang hidup kaya raya, bahagia, dan berjaya.

Untuk itu, ia meminta seluruh warga bangsa untuk menjadi warga bangsa yang bermoral tinggi, cerdas, berilmu dan bergerak maju. Begitu pun dengan dengan para pemimpin bangsa agar tidak terlena kemudian menjadi pemimpin yang berbuat sekehandaknya.

“Nasib Indonesia hari ini dan ke depan sangat tergantung kepada integritas dan jejak hidup para elite dan warganya yang berjiwa, berpikir, bersikap, dan bertindak sebagai para pahlawan bangsa,” ujarnya.

“Ubah imaji pahlawan dari sosok maya yang nun jauh di langit sana menjadi diri kita di dunia nyata demi Indonesia Raya!” pungkasnya.