Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Jakarta, Sulton Mu’minah berencana untuk melaporkan Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono dalam kasus dugaan penodaan agama.

“Kami akan melaporkan dugaan tindak pidana penistaan agama yang di lakukan oleh Bapak Suswono,” kata Sulton dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (7/11).

Rencananya, Sulton akan mendatangi kantor Bareskrim Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada hari ini, Kamis 7 November 2024 sekira pukul 13.00 WIB.

“Lokasi jam 13.00 WIB di Bareskrim Mabes Polri,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 01, Suswono menyarankan janda kaya menikahi pemuda yang menganggur atau tidak bekerja. Awalnya, Suswono menjelaskan terobosan-terobosan yang akan diberikan pasangan RIDO. Salah satunya terkait kartu anak yatim.

“Ada beberapa terobosan-terobosan yang nanti akan dilakukan di samping tadi, pembenahan rumah kumuh. Nanti kartu-kartu yang sudah berlaku nanti akan terus dilanjutkan. Bahkan nanti ditambah dua kartu,” kata Suswono dalam deklarasi dukungan Organisasi Masyarakat (Ormas) Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Rasuna Said, Jakarta Selatan, pada Sabtu (26/10).

“Apa kartunya? Satu tambahannya adalah kartu anak yatim. Jadi anak yatim, ingat ya perhatikan anak yatim nanti jadi anaknya gubernur. Ibu-ibu jangan, ini geer ya bu ya. Jangan nanti asumsinya berarti jandanya dinikahi gubernur. Enggak,” sambungnya.

Kemudian, saat itulah Suswono memberikan saran kepada para janda kaya untuk dapat menikahi pemuda yang menganggur atau tidak bekerja. Bahkan, dirinya pun memberikan contoh seorang nabi yang dinikahi oleh Siti Khodijah.

“Kemarin ada yang nyeletuk. Waktu dialog ini. Pak ada kartu janda enggak? Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur,” ujarnya.

“Setuju ya? Coba ingat Khadijah enggak? Tahu Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya, Nabi waktu itu belum jadi Nabi. Masih 25 tahun pemuda kan? Nah itu contoh kaya begitu,” tambahnya.

Sontak, stateme Suwono semacam itu menjadi perbincangan banyak kalangan. Ia dinilai melakukan penodaan agama Islam dengan menghina Nabi Muhammad SAW sebagai pria pemuda pengangguran sehingga menikah dengan Siti Kadijah yang merupakan janda kaya raya.

Atas kegaduhan itu, Suswono meminta maaf secara terbuka. Suswono mengakui bahwa apa yang disampaikan tersebut salah.

“Saya menyadari bahwa pernyataan saya di forum relawan Bang Japar dan di beberapa tempat yang lain telah menimbulkan kegaduhan terkait dengan pernyataan janda menikahi pemuda pengangguran,” kata Suswono, Senin (28/10).

“Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan tulus saya menyatakan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas kekeliruan yang saya sampaikan dalam forum tersebut. Astaghfirullahaladzim astaghfirullahaladzim astaghfirullahaladzim,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu pula, politisi dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera) ini pun menyatakan tidak sama sekali memiliki niat untuk melecehkan Nabi Muhammad dengan menyebut sebagai pemuda pengangguran sehingga perlu dinikahi oleh janda kaya seperti Khadijah.

“Saya sungguh sangat mencintai Rasulullah, tidak pernah terbersit dalam benak saya untuk menyampaikan satu pernyataan yang mendiskreditkan Rasulullah SAW,” tegasnya.

Namun demikian, ia tak ingin mencari pembenaran atas apa yang telah ia lontarkan dalam forum tersebut. Suswono lebih memilih memohon maaf jika banyak masyarakat yang menilai statemennya adalah sebuah kesalahan besar.“Sekali lagi itu adalah keteledoran yang sudah tidak sepatutnya saya sampaikan dalam forum tersebut. Oleh karena itu, sekali lagi dengan tulus saya memohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucapnya.