Selanjutnya Deni mengemukakan bahwa dukungan pada calon juga berhubungan dengan sosialisasi di media sosial atau internet. Survei ini menunjukkan bahwa kampanye di media sosial dan internet dianggap oleh warga paling efektif untuk memengaruhi sikap politik mereka.

Survei ini menemukan ada 29,9% warga yang melihat nama pasangan Andika-Hendi di media sosial dan internet, sementara pasangan Lutfi-Yasin 27,2%.

“Andika Perkasa-Hendrar Prihadi unggul pada kelompok pemilih yang terekspos oleh pasangan tersebut di medsos atau internet. Begitu pun Ahmad Luthfi-Taj Yasin, unggul pada pemilih yang pernah melihat pasangan itu di internet atau medsos. Sementara itu, elektabilitas kedua pasangan calon tampak seimbang di kelompok pemilih yang tidak pernah melihat keduanya di internet atau medsos,” pungkasnya.

Metodologi

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Tengah yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Sampel sebanyak 1210 responden dipilih dari populasi tersebut dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional. Toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Wawancara dilakukan pada 17 – 22 Oktober 2024.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.