Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa desakan Refly Harun dan Marwan Batubara untuk memakzulkan Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya sebagai Wakil Presiden menunjukkan ketidakdewasaan mereka dalam memandang demokrasi.

Menurutnya, wacana semacam itu cenderung sebagai bentuk buruknya pendidikan politik yang hendak dilakukan oleh dua tokoh aktivis tersebut.

“Kita harus dewasa berpolitik. Saat ini, Pak Prabowo dan Mas Gibran sudah dilantik. Mereka sudah sah menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Tugas kita ya sekarang mengawal bagaimana keduanya menjalankan roda pemerintahan,” kata Habib Syakur saat dihubungi Holopis.com, Selasa (29/10).

Ia menilai bahwa sebaiknya Refly dan Marwan fokus bagaimana ikut membangun Indonesia yang lebih maju, merdeka dalam ekonomi, berkemajuan dalam pengelolaan sumber daya manusia. Sebab hal itu yang saat ini sangat dibutuhkan oleh rakyat agar Indonesia menjadi negara yang maju.

“Mereka kan terkenal sebagai pemikir, kenapa tidak fokus pada ikut membangun ekonomi yang berkemajuan, membangkitkan wirausaha dan ekonomi kerakyatan. Bagaimana mereka ikut mencerdasakan bangsa dalam bidang akademik agar generasi kita mampu bersaing dengan bangsa lain,” ujarnya.

Pun jika memang mereka masih tidak terima karena Gibran menjadi Wakil Presiden dengan berbagai tudingan soal kepribadian mantan politisi PDIP tersebut, Habib Syakur menilai seharusnya Marwan maupun Refly bisa mengujinya melalui mekanisme hukum yang konstitusional.

“Dalam kita berdemokrasi kan ada wadahnya, ada ruangnya. Salurkan melalui jalur yang lebih bermartabat. Uji hukum, kan mereka paham hukum, pakar hukum. Kenapa harus menghasut-menghasut rakyat begitu,” tandasnya.

Ulama asal Malang Raya ini pun meyakini bahwa rakyat Indonesia sudah dewasa dalam melihat dinamika sosial politik saat ini. Terlebih, mayoritas rakyat Indonesia terbukti pemilih Prabowo Gibran.

“Ya kita lihat berapa pemilih Prabowo-Gibran, artinya mereka yakin atas kepemimpinan mereka. Ya saya kira tidak mudah mereka dihasut dengan narasi ala Refly cs itu ya. Kita pemilih Prabowo Gibran akan melihat kinerja mereka, bukan sentimen-sentimen begitu lah,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Refly Harun dan Marwan Batubara menginisiasi gerakan BARA KEMANG (Barisan Rakyat untuk Kedaulatan dan Kemandirian Bangsa), sebuah perkumpulan yang bertujuan untuk memakzulkan Gibran dari jabatannya sebagai Wakil Presiden.

Bahkan narasi mereka sudah disampaikan langsung kepada DPR RI di Senayan, pada hari Senin 28 Oktober 2024. Di mana mereka menilai bhawa Gibran layak untuk dimakzulkan karena dianggap bermasalah dari sisi moralitasnya.

“BARA KEMANG menilai bahwa secara moral, legal dan konstitusional, Gibran sudah sangat layak untuk dimakzulkan, terutama karena terkait dengan skandal akun Kaskus Fufufafa. Akun Fufufafa ini yang diyakini milik Gibran kerap menyerang lawan politik, terutama Prabowo Subijanto dan keluarga, mengumbar kata-kata mesum atau jorok, kasar, melecehkan dan menghina orang lain, dan sering mengakses situs porno,” tulis BARA KEMANG.