HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Komjen pol Eddy Hartono mengatakan bahwa salah satu skala prioritasnya saat ini adalah bagaimana memberikan perlindungan terhadap anak-anak Indonesia agar tidak mudah terpapar radikalisme dan terorisme.
“Kita perlu mengedepankan prinsip yang mengakui bahwa anak yang direkrut atau tereksploitasi terorisme sebagai korban,” kata Eddy dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia dalam hal ini BNPT telah bekerja sama dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan narkoba dan kejahatan (United Nations Office on Drugs and Crime/UNODC) dalam melindungi anak yang terafiliasi kelompok teror sebagai prioritas utama dalam menghadapi tantangan serius tersebut.
Dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, dia berharap perlindungan anak dari terorisme dapat diimplementasikan secara efektif serta memberikan harapan dan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Kemudian, Eddy Hartono juga mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia selama ini telah mengimplementasikan pendekatan komprehensif dalam menangani ekstremisme kekerasan yang menargetkan anak melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) 2020-2024.
Sementara itu, batas berlaku aktif Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tersebut akan habis dalam waktu dekat. Sehingga Komjen pol Eddy pun mengatakan BNPT tengah mendorong agar RAN PE tersebut dapat diperpanjang, sehingga implementasi pengananan isu ekstremisme yang mengarah pada terorisme dapat berjalan dengan baik.
“Pada tahun ini perpres-nya sudah habis dan akan kami perpanjang,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim End Violence Against Children UNODC Alexandra Martins mengapresiasi inisiatif RAN PE yang mendorong kolaborasi lintas sektor dan menekankan pentingnya kerja sama dalam upaya perlindungan anak.
Sehingga dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, dia berharap perlindungan anak dari terorisme dapat diimplementasikan secara efektif serta memberikan harapan dan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
“Kita harus mencari akar permasalahannya, melihat permasalahan ini dengan perspektif yang sama, dan bekerja sama dengan komunitas dan seluruh masyarakat,” kata Alexandra.