HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP mengklaim bahwa mereka akan terus konsisten mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melalui jalur kabinet.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah pun tidak mau berkomentar mengenai potensi bergabungnya PDIP ke kabinet di tengah perjalanan.
Said enggak mau berandai-andai terkait pembicaraan reshuffle yang berpotensi terjadi di tengah pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Wah jangan berandai-andai, nggak boleh kabinetnya baru kemarin dibentuk, tiba-tiba bicara reshuffle, waduh kata orang, mulai gila anggota DPR,” kata Said Abdullah pada Senin (21/10).
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDIP Puan Maharani memastikan bahwa partainya akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Meski sudah memutuskan untuk mendukung pemerintahan Prabowo, namun Puan membantah bahwa pihaknya meminta jatah kabinet. Padahal diketahui, dua nama calon kabinet Prabowo yakni ST Burhanuddin dan Budi Gunawan dipanggil untuk mengikuti pembekalan.
Dua nama itu memiliki hubungan dengan PDIP, baik melalui TB Hasanuddin maupun dengan Megawati Soekarnoputri.
“Kami akan mendukung pemerintahan Pak Prabowo di parlemen, namun tidak menempatkan kader di kabinet,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu (20/10).
Puan Maharani masih tidak mau mengakui bahwa Budi Gunawan adalah representasi PDIP. Puan kemudian berupaya mengikuti langkah Partai Nasdem untuk mendukung pemerintahan, namun tidak mau mengajukan kader menjadi kabinet.
“Pak BG masuk dalam profesional. Karena tidak ada kader PDI Perjuangan yang masuk kabinet. Bekerja sama dan saling mendukung itu tidak perlu, tidak harus dalam kabinet,” ujarnya.
Kendati demikian, Puan memastikan bahwa sikap resmi PDIP akan diumumkan oleh Ketum Megawati Soekarnoputri. Puan menyebut membangun bangsa harus dengan cara gotong royong.
Dia juga mengatakan bahwa Megawati Soekarnoputri juga dijadwalkan bertemu Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurut dia, Megawati juga mengucapkan selamat kepada Prabowo dan memohon maaf atas ketidakhadirannya pada acara pelantikan di Gedung MPR/DPR/DPD RI.
“Tentu saja silaturahmi dan niat untuk bertemu sebagai anak bangsa dan tokoh bangsa akan selalu ada dan kita cari waktu yang tepat,” tuntasnya.