HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Yayasan PP Darusy Syahadah Boyolali, K.H. Mustaqim Safar mengatakan bahwa dirinya sangat senang dan bersyukur para santri di pesantren eks Jamaah Islamiyah (JI) masih mendapatkan ruang yang baik di negara ini dalam rangka untuk bersinergi dengan pemerintah untuk kemajuan dan persatuan bangsa Indonesia.

Apalagi, hari ini pihaknya ikut memeriahkan upacara Hari Santri yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama yang difasilitasi oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

“Masya Allah, Masya Allah. Pasti kita senang dengan event-event semacam ini, karena ini akan memperlancar kita untuk integrasi dengan pemerintahan,” kata Kiai Mustaqim saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/10).

Tokoh yang juga mantan Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren JI tersebut mengapresiasi bahwa event ini memiliki momentum yang sangat tepat, di mana acara diselenggarakan tak jauh dari kepemimpinan baru secara nasional, baik Presiden maupun jajaran menterinya.

“Ini menurut saya (acara) bapak Kemenag yang difasilitasi oleh teman-teman Densus ini luar biasa, ini tepat sekali, momentumnya sangat tepat pas habis pelantikan kabinet merah putih baru dengan menteri baru dan pejabat-pejabat baru. Ini sangat bahagia,” ujarnya.

Kemudian, ia juga menilai bahwa ada pelajaran yang sangat berharga dari momentum hari santri, di mana perayaan ini merupakan peringatan resolusi jihad yang menceritakan bagaimana perjuangan besar kaum satri dan pondok pesantren dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Peran santri di dalam mengusir dan mempertahankan NKRI melalui resolusi jihad adalah suatu pelajaran yang sangat penting sekali,” jelasnya.

Lebih lanjut, kiai Mustaqim juga berharap pemerintahan Prabowo Gibran tetap membuka ruang yang lebar bagi eks JI untuk bisa andil dalam kemajuan bangsa dan negara di sektor dakwah dan pendidikan. Apalagi ia menilai para pesantren eks Jamaah Islamiyah sebenarnya memiliki potensi besar untuk bisa bersinergi dengan pemerintah.

“Semoga terjalin komunikasi yang lebih dekat, yang lebih lancar, untuk kelancaran bagaimana pesantren-pesantren eks JI ini ikut memberikan perannya dalam membangun negeri ini,” harapnya.

“Saya yakin kawan-kawan di JI ini memiliki potensi. Insya Allah asal pola pikir mereka pandangan mereka tepat itu banyak sekali potensi-potensi JI ini yang nanti bisa diarahkan untuk penguatan negara ini, terutama di bidang pendidikan, khususnya pesantren,” sambung Mustaqim.