Penguatan itu menyusul penguatan indeks Wall Street yang menyebabkan Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi.

“Investor menilai data perdagangan dari Korea Selatan, menunjukkan surplus perdagangan sebesar US$6,6 miliar pada September 2024,” ujar Fanny.

Terpantau, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,77 persen, Kospi Korea Selatan menguat 0,39 persen, ASX 200 Australia naik 0,79 persen.

Sedangkan untuk indeks berjangka Hang Seng (HSI) Hong Kong merosot 3,67 persen dan indeks Shanghai Composite China turun 2,53 persen.

Kemudian dari pasar domestik, data neraca perdagangan Indonesia periode September 2024 yang dirilis BPS pada Selasa (15/10) kemarin mencatatkan surplus sebesar US$ 3,26 miliar.

Adapun ekspor Indonesia sepanjang September 2024 mencapai US$ 22,08 miliar. Sementara impor tercatat US$ 18,82 miliar.

Melihat hal itu, Fanny memprediksi IHSG bakal bergerak di level support antara 7520-7570. Sedangkan level resist berada di level 7670-7700.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi IHSG akan kembali melanjutkan penguatan ke kisaran 7650 pada perdagangan Rabu (16/10) hari ini.

Senada dengan Fanny, Valdy juga melihat terkait kebijakan moneter Bank Indonesia, pasar domestik akan mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang akan disampaikan pada hari ini.

“Pasar memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan di level 6 persen pada pertemuan RDG BI tersebut,” tulis Valdy dalam riset hariannya.

Adapun pada hari ini, Valdy merekomendasikan sejumlah saham yang akan menjadi top picks pada hari ini, diantaranya yakni ADMR, SRTG, INDF, JPFA, dan HRUM.