Holopis.com HOLOPIS.COM, MAKASSAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) hanya akan menggelar debat kandidat Pilgub Sulsel 2024 sebanyak dua kali.

Pengamat kepemiluan Universitas Hasanuddin (Unhas) Iqbal Latief pun memberi sejumlah catatan ke KPU terkait debat tersebut.

Kata Iqbal, memberi atensi terhadap publikasi kandidat melalui tayangan debat harus bisa diakses secara luas oleh khalayak.

Dia pun mengimbau KPU untuk mempersiapkan tayangan debat dengan matang agar hak masyarakat menerima informasi terpenuhi.

“Debat kandidat harus ditayangkan, ditonton oleh publik. Karena itu debat kandidat ini harus disiapkan secara live dan disiarkan di seluruh media komunikasi yang ada,”ujarnya, dikutip Holopis.com, Selasa (14/10).

“Jangan sampai debat kandidat ini tidak sampai pesannya ke publik,” sambungnya.

Menurut Iqbal, debat kandidat menjadi sesuatu yang penting sebab bisa memengaruhi 20% pemilih dalam menentukan pilihannya. 

Berbeda dengan alat peraga kampanye (APK) yang hanya memengaruhi di bawah 10% pemilih.

“Debat kandidat ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap menentukan pilihan oleh pemilih. Di studi itu mengatakan minimal 20% debat kandidat mempengaruhi pilihan pemilih,” beber Iqbal.

Selain itu kata dia, debat juga akan mempengaruhi semua segmen pemilih.

Iqbal menambahkan, debat paling berpengaruh terhadap pemilih kritis yang tidak ingin salah dalam memilih calon pemimpinnya.

“Semua pemilih yang betul-betul ingin menentukan pilihannya dengan baik tentu mereka menjadikan debat kandidat sebagai referensi menentukan pilihan,” bebernya.

Menurut Iqbal, KPU berhak menentukan berapa kali debat kandidat dilakukan. Hal tersebut bergantung pada pertimbangan budget hingga keamanan kandidat.

“Soal debat ini biasanya dikomunikasikan dengan tim pasangan calon menyangkut tentang itu, tetapi tetap itu merupakan kewenangan KPU,” pungkasnya.