Seorang camat di Pulau Morotai, Maluku Utara diduga melakukan aksi bagi-bagi duit alias “serangan fajar” menjelang pencoblosan Pilkada 2024.

Dari informasi yang diperoleh, dugaan serangan fajar di masa tenang ini dilakukan oleh camat Morotai Selatan Barat (Morselbar) berinisial PS (Pardi Sumtaki) ini terjadi di Desa Wayabula, kecamatan Morotai Selatan Barat, kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara pada hari Minggu (24/11) malam.

Dalam tayangan video yang viral itu, Pardi digeruduk warga saat berada di rumah Kepala Desa (Kades) Wayabula. Dengan mengenakan kaos dan celana jeans pendek, oknum camat ini lalu digiring sejumlah orang keluar rumah.

Saat berjalan keluar, Pardi diteriaki dan dicemooh puluhan warga yang terlihat sudah memadati depan rumah Kades. Mereka merasa kesal dengan aksi money politic yang dilakukan Pardi.

“Sudah tua tidak tahu diri, user kase keluar dia, torang sudah dengar sebelum dia datang ke sini. Camat kong begitu itu,” teriak salah seorang warga dengan nada tinggi dalam video yang dikutip Holopis.com.

Beberapa warga yang terlihat geram, bahkan nyaris menghakiminya. Beruntung, tindakan tersebut tidak terjadi. Kemudian, Pardi pun lalu dibawa naik ke mobil Avanza Hitam dikawal sejumlah orang.

Warga menyebut, PS diduga membagi-bagikan uang kepada masyarakat dengan tujuan untuk memilih pasangan cagub-cawagub Maluku Utara nomor urut 4, yakni Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe dan paslon Denny Garuda – M Qubais Baba di Pilkada Pulau Morotai.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pamwascam Morselbar maupun Bawaslu Pulau Morotai.

Sementara itu, PS sendiri berdalih keberadaanya di rumah Kades Wayabula hanya sebatas makan malam, tidak ada aksi bagi-bagi duit seperti yang dituduhkan.