HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia per September 2024 turun sebesar 8,91 persen dibanding bulan Agustus 2024, menjadi 18,82 miliar dolar AS.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, penurunan nilai impor disebabkan oleh menurunnya impor migas sebesar 4,53 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, menjadi 2,53 miliar dolar AS.
Penurunan juga dialami terjadi pada impor non migas yang sebesar 9,55 persen dari bulan sebelumnya, menjadi 16,30 miliar dolar AS.
“Penurunan impor migas disebabkan oleh berkurangnya impor hasil minyak 163,4 juta dolar AS. Sementara impor minyak mentah naik 43,5 juta dolar AS,” ujar Amalia dalam Rilis Berita Statistik, Selasa (15/10).
Namun di sisi lain, nilai impor Indonesia pada periode Januari hingga September 2024 yang tercatat mencapai 6,34 miliar dolar AS, justru mengalami peningkatan sebesar 3,86 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya impor migas senilai 979,4 juta dolar AS (3,80 persen) dan non migas senilai 5,37 miliar dolar AS,” ujar Amalia.
Adapun tercatat, kenaikan ini dipicu oleh bertambahnya impor hasil minyak senilai 1,35 miliar dolar AS atau 7,69 persen. Walaupun pada periode yang sama, impor minyak mentah turun 377,6 ribu dolar AS atau 4,65 persen.
Dari sepuluh golongan barang utama non migas, hanya dua golongan barang yang mengalami peningkatan nilai impor, yaitu instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis, serta berbagai produk kimia.
Namun demikian, kata Amalia, nilai impor delapan golongan barang non migas utama lainnya tercatat mengalami penurunan. Dimana golongan mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya merupakan golongan dengan penurunan terbesar.
Sementara penurunan terkecil adalah golongan mesin/peralatan mekanis dan bagiannya.
Selama periode Januari hingga September 2024, nilai impor sepuluh golongan barang utama naik 3,87 miliar dolar AS atau 4,69 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian jika dilihat dari peranannya, sepuluh golongan barang tersebut memberikan kontribusi 60,09 persen terhadap total impor nonmigas Indonesia Januari-September 2024.
Adapun untuk tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar selama periode tersebut yakni Tiongkok 51,38 miliar dolar AS, Jepang 10,53 miliar dolar AS, dan Australia 7,32 miliar dolar AS.
Sementara untuk impor non migas dari kawasan Asia Tenggara atau ASEAN 25,67 miliar dolar AS dan kawasan Uni Eropa 9,43 miliar dolar AS.