Joe Biden Dukung Israel Tapi Kasihan dengan Palestina

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyalakan sebuah lilin untuk berpartisipasi dalam upacaya berkabung Yahudi, yang menandai satu tahun Hamas menyerang Israel.  Ditemani oleh istrinya, Ibu negara Amerika Serikat Jill Biden, Joe mengatakan betapa ia sangat menyayangkan para korban jiwa yang meninggal dunia akibat konflik yang terjadi di Timur Tengah tersebut.

“Terlalu banyak warga sipil yang menderita terlalu banyak selama konflik tahun ini,” kata Joe Biden, dikutip Holopis.com, Selasa (8/10).

Ia pun mengecam kebrutalan di serangan 7 Oktober, dan mengatakan Amerika Serikat akan berkomitmen penuh terhadap keamanan sekutu mereka Israel, dari serangan Iran serta Hamas dan Hizbullah.

Meski demikian Joe Biden juga menunjukkan ketidakstabilan pendapatnya, di mana ia mengatakan bahwa 7 Oktober juga merupakan hari yang kelam bagi masyarakat Palestina.

Benjamin Netanyahu Makin Yakin Akan Menang

Sementara itu, perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia yakin Israel bisa memenangkan pertempuran. Ia mengatakan bahwa 7 Oktober juga merupakan hari yang kelam bagi masyarakat Palestina dan akan terus berusaha untuk mencapai kesepakatan di antara keduanya.

“Saya dan Harris tidak akan berhenti bekerja untuk mencapai kesepakatan gentatan senjata di Gaza,” lanjut Biden.

Israel juga yakin mereka akan ‘menang’ setelah menyerang Hamas di Jalur Gaza dan bersiap-siap untuk menyerang Lebanon.

Sementara itu, Benjamin Netanyahu berjanji mereka akan terus menghancurkan dan menghancurkan militan Hamas saat pertempuran di mulai Oktober 2023 lalu.

Warga Dunia Demonstrasi Besar-besaran

Tak mau tinggal diam, warga dunia melakukan aksi protes besar-besaran menuju setahun Israel menyerang Palestina.

Mereka pun menuntut agar pertumpahan darah di Gaza dan juga berbagai wilayah di Timur Tengah segera dihentikan.

Salah satu kota yang dipenuhi pengunjuk rasa adalah New York, Amerika Serikat. Masyarakat mengenakan keffiyeh hitam putih, menuntut kebebasan masyarakat Palestina.

“Gaza, Lebanon, kamu akan bangkit, rakyat ada di sisimu,” demikian disampaikan oleh masyarakat di New York.

Mereka terlihat membentangkan spanduk, dan menuntut embargo senjata terhadap Israel.

Sebagai informasi tambahan, pertumbahan darah di konflik Palestina-Israel sebenarnya telah berlangsung selama puluhan tahun.

Kemudian, militan Hamas melakukan perlawanan dan menyerang Israel pada 7 Oktober 2028. Serangan itu menewaskan 1.200 masyarakat dan mereka menyandera sekitar 250 orang.

Kemudian, Israel pun membalas dengan menyerang Palestina. Serangan yang berlangsung hingga saat ini sudah menewaskan 42.000 masyarakat Palestina, dan 2.3 juta lainnya mengungsi.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral