Alligator gar juga dianggap sebagai “fosil hidup” karena spesies ini memiliki banyak ciri fisik yang tidak berubah sejak zaman prasejarah, menjadikannya salah satu ikan air tawar yang paling menarik secara evolusi.
Alligator gar memang menjadi salah satu spesies yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia karena beberapa alasan yang berkaitan dengan ancaman terhadap ekosistem lokal dan konservasi spesies tersebut:
- Ancaman Terhadap Ekosistem Lokal:
Alligator gar adalah ikan predator yang sangat agresif dan memiliki potensi untuk menjadi spesies invasif jika dilepaskan ke perairan Indonesia.
Sebagai predator puncak, mereka dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dengan memakan ikan-ikan lokal yang lebih kecil, termasuk spesies endemik yang mungkin sudah rentan.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan populasi spesies lokal yang tidak siap berhadapan dengan predator sebesar dan seefektif alligator gar. - Pengendalian Penyebaran Spesies Asing:
Di Indonesia, pemerintah melarang atau mengendalikan masuknya spesies asing yang berpotensi merusak biodiversitas lokal.
Jika alligator gar dilepaskan ke alam bebas tanpa kontrol, spesies ini bisa berkembang biak dan menginvasi ekosistem perairan Indonesia, merusak habitat dan mengancam spesies asli. - Potensi Bahaya terhadap Manusia:
Meskipun jarang menyerang manusia, alligator gar yang besar dan agresif dapat menimbulkan risiko bagi manusia, terutama di perairan dangkal atau di area yang banyak aktivitas manusia.
Pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa spesies berbahaya ini tidak menyebabkan masalah keamanan. - Konservasi dan Tanggung Jawab Global:
Beberapa negara memberlakukan perlindungan terhadap spesies asing untuk mencegah penyelundupan dan perdagangan ilegal.
Di beberapa tempat, alligator gar adalah spesies yang dilindungi karena peran ekologisnya yang penting, dan pemerintah Indonesia ikut mendukung upaya konservasi internasional dengan memberlakukan aturan serupa.
Dengan alasan-alasan ini, perlindungan alligator gar oleh pemerintah Indonesia bertujuan untuk melindungi ekosistem perairan lokal, menjaga keseimbangan biodiversitas, dan mengurangi potensi bahaya terhadap manusia serta lingkungan.