HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anggota Badan Pelaksana BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) Sulistyowati mengajak anak-anak muda untuk mulai mendaftarkan diri untuk menjadi calon jemaah haji Indonesia. Hal ini mengingat antrean haji reguler di Indonesia cukup panjang, sampai sekitar 20 tahun bahkan lebih.
Alasan mengapa dirinya menyerukan hal itu, karena untuk berhaji agar lancar dan khusyuk, perlu tenaga dan kondisi fisik yang lebih prima. Sehingga ketika berhaji masih di usia yang matang, tentu jauh lebih baik.
“Haji itu ibadah yang 80 persen aktivitas fisik,” kata Sulistyowati dalam forum Simposium Keuangan dan Ekonomi Syariah yang diselenggarakan Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) di Jakarta pada Kamis (26/9) seperti dikutip Holopis.com.
Wanita yang karib disapa Lilies tersebut mengatakan, dengan masa tunggu yang cukup panjang tersebut, diharapkan saat berangkat haji nanti masih berusia muda dan memiliki stamina yang prima.
Dia menjelaskan masih ada kecenderungan orang mendaftar haji ketika usia pensiun. Akibatnya saat berangkat haji nanti, usianya sudah cukup tua. Dengan simulasi usia pensiun di umur 60 tahun kemudian antreannya 30 tahun, maka yang bersangkutan akan haji di umur 90 tahun. Tentu sudah cukup tua.
Lilies mengatakan di Malaysia antrean hajinya jauh lebih panjang dari Indonesia. Tetapi menariknya yang daftar tetap banyak. Ternyata karena orang Malaysia meyakini dengan niat dan mendaftar haji, itu sudah sama dengan haji. Perkara usia apakah akan sampai atau tidak, menjadi hak prerogatif Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Di Malaysia antrenya seratus tahun lebih,” ujarnya.