HOLOPIS.COM, SUMUT – Bobby Nasution memastikan bahwa warga Sumatera Utara bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal hanya dengan modal KTP.
Hal itu disampaikan Bobby Nasution saat melakukan kampanye Pilkada Sumatera Utara bersama ratusan relawan di Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Rabu (25/9).
Calon gubernur nomor urut 1 itu meyakini anggaran provinsi Sumatera Utara sangat cukup untuk menjalankan program kesehatan tersebut.
“Kami sudah menghitung-hitung porsi anggaran dari Provinsi Sumut. Maksimal paling lama tiga tahun kalau saya diberikan kepercayaan oleh masyarakat dan diberikan amanah maka seluruh masyarakat Sumut sudah bisa berobat gratis pakai kartu tanda penduduk (KTP),” kata Bobby dalam pernyataannyan yang dikutip Holopis.com.
Wali Kota Medan itu juga menjanjikan untuk membangun rumah restorative justice di seluruh pelosok Sumatera Utara.
Keberadaan rumah restorative justice itu menurut Bobby, bisa menjadi solusi penyelesaian masalah hukum yang dihadapi rakyat kecil.
“Baik masyarakat, kepolisian, tokoh-tokoh masyarakat alim ulama atau ustaz yang hadir di sini di desa ini perannya bisa aktif. Mereka bisa menjadi hakim pada saat hal yang pada saat itu terjadi, sehingga enggak ada lagi perkara mengambil brondolan sawit di penjara,” bebernya.
Sebelumnya diberitakan, Bobby Nasution menekankan dua poin utama yang akan menjadi prioritasnya apabila terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara mendatang.
Poin utama menurut Bobby adalah ketika seorang pemimpin bisa hadir bagi warganya yang membutuhkan penanganan kesehatan.
“Pada saat mereka sakit membutuhkan sosok pemimpin untuk berobat untuk datang menggunakan KTP mereka,” kata Bobby Nasution usai pengundian nomor urut pada Senin (23/9).
Wali Kota Medan itu pun mengungkapkan ketika Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi yang belum maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Tapi kita tahu dari 38 provinsi yang ada di Indoneisa, Sumut salah satunya yang masyarakat Sumut belum bisa berobat pakai KTP,” ujarnya.
“Kalau di Medan sudah bisa,” imbuhnya.