HOLOPIS.COM, BEKASI – Ketua Umum DPD Pemuda Batak Bersatu, Lambok Perdinan Sihombing mendesak kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk segera menindak tegas Masriwati, Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan atau Disparbud Kota Bekasi yang dinilai intoleran.

Hal ini disampaikan saat menghadiri aksi bersama di depan kantor Walikota Bekasi dalam aksi solidaritas oleh Pemuda Batak Bersatu.

“Kami sebagai masyarakat, tidak ada sanksi lain selain pecat. Kalau hasilnya tidak dipecat kita akan kembali lagi,” kata Lombok Sihombing dalam orasinya seperti dikutip Holopis.com, Selasa (24/9).

Ia juga menyatakan bahwa dirinya akan berkomitmen untuk menggandeng semua pimpinan Pemuda Batak Bersatu di seluruh Indonesia untuk terus menyuarakan desakan pecat Masriwati.

“Saya sebagai ketua umum berjanji akan saya jadikan isu nasional. Saya akan minta seluruh Pemuda Batak Bersatu dari Sabang sampai Merauke untuk menyuarakan ini,” ujarnya.

Jika tidak ada sanksi berupa pemecatan, maka pihaknya akan menggeruduk lagi kantor Walikota Bekasi sampai tuntutan mereka diindahkan.

“Berikan sanksi yang tegas,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, bahwa 10 (sepuluh) orang perwakilan demonstran akhirnya diterima untuk audiensi dengan Penjabat (Pj) Walikota Bekasi, Gani Muhamad yang dilangsungkan di Pendopo Kota Bekasi.

Hasil audiensi tersebut adalah komitmen dari Pemkot Bekasi untuk memberikan sanksi tegas kepada oknum ASN yang terlibat. Bahkan Gani juga menjamin bahwa pemerintah kota akan berupaya keras mencegah tindakan intoleransi agama di Kota Bekasi di masa mendatang.

Masriwati Pejabat Pemkot Bekasi Intoleran

Sebelumnya diberitakan, bahwa Masriwati viral setelah sebuah video dirinya marah-marah viral di media sosial. Hal ini lantaran pejabat eselon III di lingkungan Pemkot Bekasi tersebut melarang umat Kristen untuk berdoa.

Dalam video, Masriwati berdalih bahwa dirinya tidak melarang umat Kristen berdoa, asal di tempat yang sesuai dengan perizinannya.

“Iya tapi bukan tempatnya. Tempat ibadah itu harus ada izin,” ucap Masriwati yang memprotes umat Kristen berdoa di sebuah rumah yang berdekatan dengan rumahnya.

Peristiwa yang viral tersebut berlangsung di Perumnas 2, Kelurahan Kayuringin, Kota Bekasi, Jawa Barat pada hari Minggu, 22 September 2024. Tampak Masriwati marah-marah dan membentak umat Kristen tersebut karena tak terima ada kegiatan doa di sebuah rumah yang ada di komplek kediamannya itu.

Bahkan saking emosinya, sang suami tampak tak kuasa menahan amarah istrinya itu sambil mencoba menariknya masuk ke dalam rumah.