Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat yang juga sekaligus kandidat Presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan bahwa pemilih Yahudi – Ameirka Serikat akan ikut disalahkan jika ia tidak berhasil memenangkan pemilu 5 November mendatang.

“Jika saya tidak memenangkan pemilu ini, dan orang-orang Yahudi akan sangat terpengaruh jika hal itu terjadi, karena jika 40% maksud saya 60% orang-orang memilih musuh Israel, menurut pendapat saya hal itu akan hilang dalam waktu dua tahun,” kata Donald Trump, dikutip Holopis.com, Jum’at (20/9).

Donald Trump kemudian membahas jajak pendapat yang menunjukkan perhitungan bahwa Kamala Harris mendapatkan suara sebesar 60% dari kalangan masyarakat Yahudi Amerika Serikat.

Sebuah survei penelitian baru-baru ini memang menunjukkan bahwa masyarakat Yahudi Amerika Serikat lebih menyukai Kamala Harris dibandingkan Donald Trump dengan perbandingan angka 65% dengan 34%.

Kalangan Yahudi dan Artis Lebih Dukung Kamala Harris

Tak hanya masyarakat Yahudi Amerika Serikat, para selebriti Hollywood juga tampaknya lebih memilih untuk mendukung Kamala Harris dibandingkan dengan Donald Trump.

Salah satu contoh adalah saat aktor Avengers Mark Ruffalo mengatakan bahwa Kamala Harris adalah sosok yang memiliki pandangan yang lebih jelas untuk masa depan Amerika Serikat.

“Sejujurnya, saya deg-degan tentang debat ini, tapi jelas bahwa Kamala tak hanya punya pandangan yang jelas untuk masa depan dan menaikkan Amerika Serikat, tetapi ia juga lebih tenang dan lebih pintar daripada Trump,” kata Mark Ruffalo.

Kemudian yang paling membuat heboh adalah Taylor Swift yang langsung blak-blakan mendukung Kamala Harris pasca debat.

Taylor mengatakan bahwa Amerika Serikat butuh dipimpin dengan ketenangan.

“Saya yakin kita bisa melakukan banyak hal jika kita dipimpin dengan ketenangan bukan kekacauan. Saya sangat senang dan kagum dengan pilihannya (Kamala Harris) sebagai wakil @timwalz yang telah mendukung hak asasi LGBTQ, bayi tabung (IVF) dan hak perempuan untuk mengatur tubuhnya sendiri,” kata Taylor.

Sebagai informasi, Kamala Harris dan Donald Trump akan berebut suara di Pilpres Amerika Serikat pada November 2024 mendatang.

Debat pilpres AS berikutnya akan mengundang cawapres, Tim Walz dan JD Vance pada 1 Oktober 2024 mendatang.