HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan awal pekan, setelah libur panjang akhir pekan alias long weekend peringatan Maulid Nabi 2024.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 19,86 poin atau 0,25 persen di akhir perdagangan Selasa (17/9) sore, yang membuatnya bertengger di level 7.831,77.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 mengalami kenaikan sebesar 7,56 poin atau 0,79 persen ke posisi 965,92.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas memandang, penguatan indeks bursa saham Tanah Air karena adanya sejumlah sentimen positif, baik itu dari luar maupun dalam negeri.
“Sentimen eksternal dan internal memberikan penguatan IHSG,” kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam hasil risetnya, seperti dikutip Holopis.com.
Dari mancanegara, bursa regional Asia cenderung menguat yang dipengaruhi oleh sentimen pasar yang terfokus pada wacana penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) oleh The Federal Reserve alias The Fed.
Pasar pun meyakini, bank sentral AS itu akan menurunkan suku bunga acuannya untuk pertama kalinya sejak Maret 2020 pada pekan ini, atau tepatnya pada Rabu (18/9) besok.
Dikutip Holopis.com dari CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga 50 bps tercatat sebesar 67 persen. Sedangkan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed 25 bps, probabilitasnya hanya 33 persen.
Sementara sentimen dari dalam negeri berasal dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS), dimana neraca perdagangan Indonesia pada periode Agustus 2204 tercatat surplus sebesar US$ 2,89 miliar.
Surplus neraca perdagangan yang terhitung berlangsung selama 52 bulan berturut-turut ini memberikan ketahanan eksternal ekonomi dalam negeri.
Adapun diketahui, IHSG betah di teritori positif sejak pembukaan bursa sampai dengan penutupan sesi pertama perdagangan hari ini. Pada sesi kedua pun, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan Selasa sore.
Secara sektoral, penguatan dipimpin oleh sektor teknologi yang sebesar 2,11 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor barang konsumen no primer yang masing- masing naik sebesar 1,67 persen dan 1,56 persen.
Sedangkan, dua sektor turun yaitu sektor infrastruktur yang turun paling dalam sebesar 0,62 persen, diikuti sektor properti yang turun sebesar 0,34 persen.
Sementara frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.264.450 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,32 miliar lembar saham senilai Rp11,97 triliun.
Sejalan dengan penguatan IHSG, saham yang diperdagangkan pada hari ini mayoritas naik, dengan jumlah sebanyak 324 saham. Sedangkan 257 saham menurun, dan 216 saham lainnya tidak bergerak nilainya.